Ketahuan Pesan Makanan via Online, Bima Sakti Bakal Denda Pemain Timnas U-16 Indonesia Rp 100 ribu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih kepala Timnas Indonesia U-16, Bima Sakti (baju merah) berfoto bersama dengan pelatih China, Filipina, Brunei Darussalam dan Kepulauan Mariana di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat

TRIBUNJAKARTA.COM, CIKARANG - Para pemain yang tertangkap basah memesan makanan via online bakal dikenakan denda.

Pelatih timnas U-16 Indonesia, Bima Sakti, tak segan-segan menghukum mereka yang tidak disiplin dalam memilih makanan.

Sebab, disiplin memilih makanan salah satu kunci sukses atlet. 

Timnas U-16 Indonesia sudah kembali menggelar pemusatan latihan pada Senin (23/9/2020).

Berbeda dari sebelumnya, pemusatan latihan kali ini dilaksanakan di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat.

Bila tempat latihan mengalami perubahan, hal berbeda terjadi pada makanan yang harus dimakan oleh para pemain timnas U-16 Indonesia.

Untuk makanan anak asuhnya, Bima Sakti masih sama dengan sebelumnya yaitu menerapkan peraturan tegas.

Peraturan yang dimaksud adalan para pemain dilarang melakukan pemesanan makanan sendiri.

Selain itu, pemain timnas U-16 indonesia juga dilarang keras memakan makanan yang banyak mengandung minyak dan bahan-bahan yang tidak menyehatkan lainnya.

Jika ditemukan adanya pemain yang melakukan pelanggaran, Bima Sakti bakal menjatuhkan denda.

"Dari awal persiapan AFF kita sudah ada dendanya," kata Bima Sakti.

Gabung TC Timnas U-16 Indonesia, 5 Pemain Baru Dipantau Bima Sakti

Debut Masuk Timnas U-16, Pemain Berbakat Persija Ini Ungkap Target Khusus Saat TC di Bekasi

Persija Jakarta Kirim 3 Pemain Berbakat Ikut TC Timnas U-16 Indonesia di Bekasi

"Kalau ada pemain ketahuan pesen delivery online atau makan di luar, saya sih menyampaikannya makanan sampah dan makanan racun dan tidak boleh makan makanan berminyak," ujarnya.

Sementara itu, besaran denda yang diterapkan adalah sebesar Rp 100 ribu rupiah.

Bima Sakti menegaskan tak tarlalu mementingkan besaran denda yang dipasang.

Pria asal Balikpapan, Kalimantan Timur, itu hanya ingin pemain bisa terbiasa dengan mentaati peraturan.

Halaman
12

Berita Terkini