Selama menunggu suaminya pulang, dia bersama tiga anaknya mendapatkan perlakuan diskriminatif dari tetangga sekitar.
• Beasiswa Riset Pemerintah Turki untuk Peneliti dan Dosen Dibuka, Berikut Link Pendaftarannya
Sering kali Suyatmi dan keluarganya dicap sebagai PKI dan mendapat berbagai kesulitan untuk mengurus administrasi.
Suatu kali, ia harus meminta tanda tangan kepala desanya.
FOLLOW JUGA:
Namun, kepala desa itu menolak. Katanya, “kamu itu siapa, kok minta tanda tangan ke saya. Sana minta ke tokohnya PKI.”
Di lain waktu, Suyatmi dan anaknya juga dipermalukan saat mengunjungi suatu pengajian.
Ustaz yang memimpin pengajian tersebut tiba-tiba berkata di depan umum, “Mas Deni (anak Suyatmi, red) ini mau melanggengkan PKI, ya?”
• Pendaftaran Beasiswa S2 Leiden University Dibuka, Apa Saja yang Didapat?
Selain itu, saat anaknya yang lain melamar untuk menjadi polisi, langkahnya terhenti karena sampulde, semacam surat kaleng yang isinya menyebutkan kalau dia anak PKI.
Belum lagi saat Gimin akan dibebaskan, Pemuda Pancasila dan kepala desanya tidak mau menerima Gimin di tengah masyarakat.
Gimin pun akhirnya dipindahkan ke Pulau Buru dan ditahan selama 8 tahun 7 bulan.
Tak Pernah Menyerah
Penderitaan-penderitaan tersebut tidak membuat Suyatmi menyerah dengan kehidupan. Dia pun melakukan apa saja untuk menghidupi keluarganya.
Saat ditanya apa saja yang Suyatmi lakukan, dia tidak menjawabnya karena merasa kurang etis jika dibicarakan.
“Intinya, saya tidak malu ke siapapun, termasuk tetangga," beber Suyatmi.
Berkat kegigihannya, kisah hidup Suyatmi ditulis di Majalah PALAWA terbitan Sekretariat Bersama atau SekBer ’65 sebagai salah satu dari tujuh Srikandi yang terus berjuang demi kehidupannya.
• Lirik dan Chord Gitar Lagu Era 90 Sheila On 7 Perhatikan Rani, Beranjak Dewasa Kakakku Rani Tercinta