Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI UTARA - Video seorang bocah laki-laki melantunkan ayat suci Al-Quran di tengah kondisi kritis terbaring di rumah sakit belum lama ini viral di media sosial.
Selang infus dan oksigen yang menempel di tubuhnya seolah jadi gambaran betapa mederitanya kondisi kesehatan bocah yang akrab disapa Baim tersebut.
Video itu diketahui pertama kali diunggah akun media sosial facebook ibundanya, Ika Meinawati (35) dan langsung menyita perhatian warga internet hingga viral.
Muhammad Ibrahim Wafiq, nama lengkap Baim, tercatat sebagai warga Bekasi Utara, Kota Bekasi. Ia dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta.
Baim merupakan santri Rumah Quran Az-Zahra yang terletak di Kavling Perwira Jaya, Jalan Bintara IV RT 004/RW 012, Kelurahan Perwira, Kecamatan Bekasi Utara.
Video yang viral ketika Baim tengah melantunkan ayat suci Al-Quran terjadi saat kondisi bocah berusia 10 tahun tengah mengigau.
• Sebulan Sebelum Meninggal, Baim Bocah Penghapal Al-Quran Sudah Ikhlas dan Sempat Ajak Ayah Ibu Ngaji
Pelajar kelas lima sekolah dasar memiliki cita-cita menjadi seorang penghafal Al-Quran.
Sejauh ini, ia sudah mengusai juz ke-30 dan sudah diwisuda sejak 2019 lalu.
"Tahun kemarin Baim sudah hafal juz ke-30 dan sudah diwisuda. Tahun ini 2020 beliau masuk ke juz ke-29," kata Abu Umar guru mengaji di Rumah Quran Az-Zahra.
Sakit yang diderita Baim memaksa dirinya harus mendapatkan perawatan intensif, sejak Mei 2020, ia dirawat di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat.
Sejak saat itu pula, Baim tak bisa lagi kembali ke Rumah Quran Az-Zahra untuk menuntaskan hafalan Juz ke-29 yang tengah ia jalani.
Baim Meninggal Dunia
Baim menghembuskan nafas terakhir di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (30/9/2020) pukul 02.30 WIB.
• Bocah yang Viral Lantukan Ayat Al-Quran saat Terbaring di RS: Baim Sudah Ikhlas, Ayah Ibu Harus Kuat
Jenazah Baim dibawa ke rumah duka di Jalan Raya Seroja, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Sekira pukul 11.30 WIB, pihak keluarga dan tetangga sekitar membawa keranda berisi jenazah Baim ke musala dekat kediaman untuk melangsungkan proses salat jenazah.
Lantunan doa berkumandang untuk mengiringi kepergian bocah berusia 10 tahun yang bercita-cita sebagai penghafal Al-Quran.
Setelah prosesi salat jenazah, pihak keluarga selanjutnya membawa Baim ke pemakaman keluarga yang terletak tidak jauh dari rumah duka.
Sempat Berpesan ke Orangtua Sebelum Meninggal
Abu Umar (27), guru mengaji di Rumah Quran Az-Zahra mendengar langsung pesan mengharukan yang disampaikan Baim ke orangtuanya.
Satu bulan lalu kata Umar, dia bersama para ustadz menjenguk Baim di kediamannya untuk memberikan semangat kepada bocah berusia 10 tahun tersebut.
Semangatnya untuk tetap menuntaskan hafalan Al-Quran masih terpancar dari wajahnya.
Baim, menurut Umar, sangat bersemangat ketika dijenguk para ustaz yang selama ini membimbingnya menghafal Al-Quran.
"Bulan kemarin kami silaturahmi jenguk Baim pas lagi di rumah. Alhamdulillah (waktu itu) dia kondisinya membaik dan dia pulang, nah itu alhamdulillah kita bisa ketemu beliau," kata Umar, Jumat, (25/9/2020).
• Ingin Pakaikan Mahkota ke Ibunda, Baim Berjuang Hafalkan Juz ke-29 saat Tubuh Digerogoti Tumor Ganas
Di mata Umar, Baim merupakan pribadi yang dewasa. Saking dewasanya ia bahkan mengaku sudah ikhlas menerima ujian berat menderita sakit.
"Pas kemarin ketemu yang kondisi dia udah sakit nah itu dia bilang dia ikhlas nerima itu semua," ungkapnya.
Bahkan, kedua orangtuanya juga dipesan oleh Baim agar tetap tegar dan kuat menghadapi ujian putra pertamanya menderita sakit parah.
"Dia bilang ke orang tuanya, 'ayah dan ibu, Baim sudah ikhlas. Ayah dan ibu juga harus ikhlas dan kuat.' Malah dia yang menguatkan ayah dan ibunya," tutur Umar.
Tanda-tanda Baim Pamit secara Perlahan Dirasakan Sang Ibu
Isak tangis langsung pecah ketika jenazah Baim mulai dikebumikan, terlebih kedua orangtuanya, Fajar Primandina Hasan (34) dan Ika Meinawati (35).
Tangis haru tak bisa dibendung dari wajah kedua orangtua ketika melepas kepergian Baim.
Ika bercerita hari-hari terakhir kondisi putranya di rumah sakit.
Ia sempat berharap putranya dapat melawan penyakit keras yang diderita setelah melihat perkembangan selama Baim menjalani perawatan.
"Tanda-tanda vitalnya masih normal, saya masih berharap kemungkinan sembuhnya masih besar," kata Ika di rumah duka.
• Usaha Baim saat Kritis Mengigau Baca Ayat Al-Quran Buat Terenyuh, Tekad Kuat Raih Cita-cita
Terlebih lanjut dia, hasil laboratorium tim dokter yang menangani melihat kondisi Baim bisa melakukan kemoterapi lanjutan.
"Jadi berharap besar banget Baim bisa melawan penyakitnya, cuma ternyata Allah berkehendak lain," ungkap Ika.
Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Baim sempat tertidur pulas selama kurang lebih empat hari lamanya.
Kondisi ini, kata Ika, menurut dokter sebagai koma di mana tingkat kesadaran Baim berada di paling dalam.
"Jadi kalau menurut dokter tidurnya terlalu dalam, kayak koma gitu kalau bahasa medisnya, tapi organ vitalnya masih normal," tutur Ika.
Setelah kepergian Baim, Ika menafsirkan kondisi Baim tetidur panjang sebelum meninggal dunia adalah cara terbaik untuk pamit.
"Baim ini ya Allah, dia itu mau ninggalin orangtuanya itu secara perlahan, 4 hari dia tidur istilahnya mungkin mau membiasakan orangtuanya tanpa dia," ucap Ika.
Setelah empat hari tertidur, kondisi Baim tiba-tiba langsung memburuk dan dia dinyatakan meninggal dunia.
"Tiba-tiba setelah hasil lab yang ditunggu keluar kondisinya langsung drop, drop-nya mendadak dalam wakru dua jam dari setengah 12 malam sampai jam 2 lewat 10 (dini hari) sudah enggak ada," paparnya.
Detik-detik kritis Baim terlihat mulai dari pernafasan yang naik turun, lalu jantung dan kesadarannya mulai menghilang.
• Sederet Fakta Baim, Bocah Viral Pelantun Al-Quran Saat Terbaring di Rumah Sakit Meninggal Dunia
Didiagnosa Mengidap Tumor Ganas
Rupanya, Baim didiagnosis oleh dokter mengidap tumor ganas.
"Diagnosa rumah sakit tumor wilms atau tumor ginjal, lalu kemoterapi sesuai hasil diagnosa tetapi perubahan hanya di benjolan pinggang sebelah kiri," kata Ika.
Sakit yang diderita Baim mulai dirasakan sejak Mei 2020 lalu. Saat itu pihak keluarga langsung membawanya ke rumah sakit dan terus menjalani perawatan hingga akhir hanyatnya.
"Kemo pertama bejolan hanya yang dipinggang terus jalan sampai empat kali kemo enggak ada perubahan," ungkap Ika.
Kondisi kesehatan Baim kian memburuk, pihak rumah sakit kembali melakukan uji laboratorium terhadap benjolan baru yang muncul di bagian bawah perut.
"Dokter di sana inisiatif periksa lab, itu keluar dua minggu ternyata ada tumor jenis lain, jadi nggak cuma satu, tumor itu dibilang langka dan sangat ganas," tuturnya.
Tumor baru yang muncul di bagian perut Baim bernama tumor PNET, penyakit ini membuat kondisi fisiknya kian memburuk.
"Tumor kedua namanya tumor PNET, tumornya jenis primitif itu sangat ganas kalau diusia kaya baim 10 tahun," ucap Ika.
"Posisinya ada di perut di bawah pusar dekat ulu hati, jadi dia makim lama makin besar bikin Baim sasak nafas, awalnya itu sampai dia bertahan, sampai dia meninggal," kata Ika.
• Tak Kantongi Izin Kemensos, Ini Alasan Purnawirawan Bisa Berziarah di TMP Kalibata Kemarin Sore
Baru Ketahuan Setelah Stadium Tiga
Muhammad Ibrahim Wafiq (10) alias Baim, bocah yang viral mengigau sambil lantunkan Al-Quran saat terbaring di rumah sakit dikenali sebagai sosok yang pendiam dan tak pernah mengeluh.
Baim menderita tumor ganas bernama tumor wilms dan tumor PNET.
"Hasil diagnosa tumor wilsm atau tumor ginjal, lalu setelah beberapa kemoterapi ada benjola lagi di bagian perut hasil lab-nya mengatakan di tumor PNET," kata Ika.
Tumor yang diderita Baim baru benar-benar ketahuan sejak Mei 2020 lalu, awalnya Ika mencoba memandikan Baim ketika ia mengalami sakit cacar.
"Ketahuannya waktu itu dia abis cacar, saya mandiin dia terus saya lihat perutnya besar sebelah di bagian kiri," ungkap Ika.
Dari situ, Ika langsung mengantarkan Baim ke Rumah Sakit Awal Bros Bekasi untuk dilakukan CT Scan.
Hasilnya, Baim didiagnosa menderita tumor yang kondisinya cukup parah yakni, stadium tiga.
"Hasil CT scan dia ada tumor wilms, di benjolan sebelah kiri perutnya itu, kata dokter tumornya sudah stadium tiga," ungkap Ika.
Selama ini, Baim tidak pernah cerita ke orangtuanya terkait benjolan yang ada pada perutnya.
Sosok Baim memang dikenal pendiam dan tidak pernah mengeluh walaupun sedang dalam keadaan sakit.
"Enggak, anaknya enggak pernah mengeluh, diam aja dia, merasakan sakit juga enggak pernah selama ini, baru ketahuan pas bulan Mei itu aja," tutur Ika.
Tumor yang berkembang di tubuh Baim diduga sudah ada sejak lama, bocah berusia 10 tahun ini berusaha melawan hingga kondisi fisiknya melamah.
"Kalau untuk tumor itu bawaan dari bayi. Di usia 2-3 tahun. Paling waktu itu hanya sebesar menirlah," ucapnya.
"Belum terdeteksi karena kecil, kan dengan pertumbuhan, badannya membesar, tumornya juga ikut membesar," tambahnya.
Tanda-tanda penurunan kondisi fisik Baim terlihat dari nafsu makamnya yang menurun, lemas dan sering merasa mual.
"Akhir Mei bulan puasa sudah keliatan nggak nafsu makan badannya lebih kurus dari biasanya, lemes terus sering mual," kata Ika.