Demo Tolak UU Cipta Kerja

Bentrok Buruh Pecah di Daan Mogot Tangerang, Kapolres dan Pejabat Lainnya Terluka Kena Batu 

Penulis: Ega Alfreda
Editor: Erik Sinaga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Sugeng Hariyanto saat ditemui di Mapolrestro Tangerang Kota, Rabu (23/9/2020).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, BATUCEPER - Sejumlah pejabat Polres Metro Tangerang Kota terluka akibat bentrok yang terjadi di Jalan Daan Mogot, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang siang tadi.

Aksi tersebut terkait protes pengesahan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja.

Tak luput, Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Sugeng Hariyanto pun terkena lemparan batu oleh massa sampai berdarah.

Bagaimana tidak?

Batu berukuran besar sempat mendarat di muka Sugeng Hariyanto  saat dirinya sedang mencoba mengondusifkan massa yang hendak menerobos barikade polisi ke Jakarta.

"Kena lemparan batu, kayaknya gede. Tadi berdarah di hidung dan terluka di hidung," kata Kabag Ops Polres Metro Tangerang Kota, AKBP Ruslan kepada TribunJakarta.com, Kamis (8/10/2020) malam.

Ia menjelaskan, saat itu Kapolres secara berani berdiri tepat di tengah lokasi bentrok bersama pasukan gabungan.

Saat mencoba menenangkan massa yang mulai maju membawa batu, Sugeng pun terkena batu dan terluka di tempat.

Menurut Ruslan, petugas langsung mendampingi Sugeng  mendapatkan perawatan medis.

"Alhamdulillah sekarang sudah membaik karena langsung ditangani medis. Tapi mungkin besok pagi baru lebih terasa karena pas kena mukanya,"  jelas Ruslan.

Ternyata bukan hanya Kapolres Metro Tangerang Kota saja yang terluka akibat bentrok siang tadi.

Menurut Ruslan, Kasat Samapta dan seorang Polwan turut jadi korban luka-luka.

"Kasat Samapta juga kena kakinya dan dagunya, sama kena batu juga," sambunya.

Namun, beda ceritanya dengan polwan. Diceritakan Ruslan, polwan tersebut sampai harus menderita luka dalam.

Pasalnya, si polwan tersebut patah tulang tangan karena terjatuh.

"Polwan ada yang patah tangannya karena jatuh, besok mau konsul ke ortopedi untuk kepastiannya," ujar Ruslan.

5 Pelajar luka-luka

Massa pelajar yang ikutan demo rusuh di Jalan Daan Mogot, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang, mengalami luka-luka.

Terhitung ada lima pelajar yang terluka pascarusuh antara petugas kepolisian dengan buruh yang menerobos ke Gedung DPR RI terkait omnibus law UU Cipta Kerja pada Kamis (8/10/2020).

"Ada lima yang terluka, bukan mahasiswa ya tapi pelajar," kata Kepala Divisi Humas PMI Kota Tangerang, Ade Kurniawan kepada TribunJakarta.com.

Ade menjelaskan para petugas PMI yang disiagakan di Jalan Daan Mogot Kota Tangerang langsung memberikan penanganan medis terhadap para siswa yang mengalami luka-luka ini.

"Langsung kami tangani secara medis," katanya.

Menurutnya, para siswa ini mengalami luka-luka lecet akibat bentrokan dengan aparat Kepolisian.

"Lukanya lecet, dominan di tubuh bagian perut," tutur Ade.

Para korban yang mengalami luka-luka ini setelah mendapatkan perawatan medis langsung bergabung dengan massa lainnya.

Diketahui, pascarusuh yang terjadi di Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang siang tadi, massa yang hendak demo menuju Gedung DPR RI dapat bergerak bebas.

Dari pantauan di lokasi rusuh yang terjadi sekira pukul 13.00 WIB, banyak massa susulan yang dapat bergerak bebas dari Jalan Daan Mogot.

Mulai dari mahasiswa hingga serikat buruh dapat melaju bebas tanpa penyekatan dari Polres Metro Tangerang Kota.

Ternyata, kata Kabag Ops Polres Metro Tangerang Kota, AKBP Ruslan, massa memang sengaja dibiarkan lewat pascarusuh yang melibatkan water cannon tadi.

"Iya perintah Kapolres, agar tidak terjadi pengrusakan terhadap fasum ataupun masyarakat, lepas saja biar tidak terjadi kerusuhan. Karena di pinggir kanan dan kiri jalan banyak mobil ada toko juga," ujar Ruslan kepada wartawan, Kamis (8/10/2020).

Demo Tolak UU Cipta Kerja Ricuh, 1.000 Remaja Diamankan Polisi

5 Lokasi Terdampak Kericuhan Demo UU Cipta Kerja di Jakarta : Halte Sarinah hingga Kementerian ESDM

Kekuatan Otot Kurang, Kebiasaan Buruk Pemain Timnas U-19 Disorot Shin Tae-yong

Ia menjelaskan awal kronologi barikade polisi ditembus massa.

Rupanya, massa tidak hanya datang dari depan polisi namun, mereka datang dari arah belakang sehingga memukul mundur mobil pengurai massa alias raissa.

"Kita kan ada penyekatan di tengah-tengah jadi kita ada massa dari arah belakang dan dari depan. Nah karena muncul dari tengah-tengah kampung juga jadi kita dikepung jadinya," cerita Ruslan.

Berita Terkini