Laporan Wartawan TribunJakarta.com Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT - Sekira 1.000 mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, berangkat ke Istana Negara, Jakarta, untuk berunjuk rasa memprotes UU Cipta Kerja ke pemerintah pusat.
Dengan jargon spanduk bertuliskan "Istana Oligarki" mahasiswa ingin menunjukkan aspirasinya bahwa UU Cipta Kerja tidak berpihak kepada masyarakat.
Mengenakan almamater kebesaran berwarna biru dongker dan biru laut, mahasiswa berangkat ke Kantor Presiden Joko Widodo itu menaiki sepeda motor.
Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) UIN Jakarta, Sultan Rivandi, mengatakan, meskipun disahkan oleh DPR, pemerintah pusat juga merupakan pendukung sekaligus sponsor utama Undang-undang tersebut.
"Kita menuntut agar dari pihak legislatif maupun eksekutif bisa koperatif mendengarkan aspirasi kita yang dari kemarin, bukan hanya mahasiswa, buruh, masyarakat dan lain sebagainya terkait UU Cipta Kerja ini. Jangan sampai semua diarahkan ke DPR tetapi sesungguhnya asal muasalnya juga dari eksekutif," ujar Sultan di Kampus UIN Jakarta, Ciputat, Tangsel, Kamis (8/10/2020).
Mereka juga mendesak Presiden untuk menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Perppu terkait UU Cipta Kerja itu.
"Dari tuntutan kita yang kemarin kita sudah menuntut DPR sekarang kita arahkan massa ke istana supaya kita menuntut agar dibentuknya Perpu untuk UU Cipta Kerja ini, selain itu juga kita menuntut agar dari pihak legislatif dan eksekutif bisa koperatif mendengarkan aspirasi," ujarnya.
Sebanyak 1.000 mahasiswa UIN Jakarta itu menaiki sepeda motor secara bersama-sama untuk sampai ke Istana.
Mereka mengantisipasi penyekatan oleh aparat keamanan seperti yang terjadi pada hari-hari sebelumnya.
"Kita motoran konvoi, karena menghindari kalau naik kopaja kan di beberapa titik aparat susah sekali dilewati," ujarnya.
Konvoi Naik Motor
Ratusan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terlihat mulai berkumpul di kampusnya, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), sebelum berunjuk rasa ke Istana Negara.
Mereka bakal demo tolak UU Cipta Kerja.
Mengenakan almamater kebesaran berwarna biru dongker dan biru laut, para agen perubahan itu terus berdatangan.
"Assalamualaikum Istana Oligarki," tertulis di spanduk yang dipersiapkan untuk menyapa Presiden Joko Widodo itu.
Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) UIN Jakarta, Sultan Rivandi mengatakan ada sekira 1.000 mahasiswa yang hadir dan siap berunjuk rasa ke Istana.
"Mungkin 1.000 ada saya tidak bisa mengestimasi secara bulat, karena terus berdatangan," ujar Sultan di lokasi.
Kedatangan mahasiswa UIN Jakarta hendak menunjukan bahwa UU Cipta Kerja yang dinilai merugikan banyak kalangan masyarakat juga tanggung jawab pemerintah sebagai pemimpin eksekutif.
"Jangan sampai semua diarahkan ke DPR tetapi sesungguhnya asal muasalnya juga dari eksekutif," ujarnya.
• Ratusan Remaja yang Diamankan di Cakung Akui Dapat Ajakan Demo UU Cipta Kerja Via Facebook
• Ribuan Mahasiswa Gunadarma Depok Bentuk Barikade Terobos Penjagaan Petugas Kepolisian
Mahasiswa juga ingin pemerintah dan wakil rakyat mendengar aspirasi dari yang diwakilkannya.
"Selain itu juga kifa menuntut agar dari pihak legislatif maupun eksekutif bisa koperatif mendengarkan aspirasi kita yang dari kemarin, bukan hanya mahasiswa, buruh, masyarakat dan lain sebagainya terkait UU Cipta Kerja ini," ujarnya.
Sekira 1.000 mahasiswa UIN Jakarta akan konvoi menggunakan sepeda motor demi menghindari kerumunan jika menggunakan bus.
"Kita motoran konvoi, karena menghindari kalau naik kopaja kan di beberapa titik aparat susah sekali dilewati. Kesehatan juga kita memikirkan, berdempetan lah," ujarnya.