Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe liana
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Aksi penolakan terhadap UU Cipta Kerja di simpang Jalan Harmoni, Jakarta Pusat sempat diwarnai ketegangan.
Berdasarkan pantauan wartawan TribunJakarta.com di simpang Jalan Harmoni, Jakarta Pusat pukul 13.21 WIB, sejumlah mahasiswa yang mengikuti aksi penolakan UU Cipta Kerja sempat melempari petugas dengan sampah.
Seperti botol plastik air mineral, gelas plastik, bahkan juga batu.
Namun aksi ini hanya berlangsung sesaat. Beberapa menit setelahnya, situasi tampak meredam.
"Teman-teman mahasiswa, kami tidak ingin ada anarkis,satu komando jangan sampai ada penyusup. Satu komando kawan. Jangan sampai ada tindakan konyol, jangan kita anarkis terhadap bangsa sendiri. Yang kita ingin perotes adalah DPR dan pemerintah di sana. Orang-orang di sana yang menghianati rakyat Indonesia," kata seorang pembicara dari mobil komando di lokasi.
Massa aksi yang terdiri mahasiswa dari berbagai universitas meminta kepada aparat TNI-Polri untuk membuka akses jalan menuju ke Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
Total massa yang diperkirakan mencapai ribuan ini ingin menyampaikan aspirasinya terhadap penolakan UU Cipta Kerja di Istana Merdeka.
Namun menurut pantauan di lokasi, sejumlah akses menuju Istana Merdeka ditutup oleh anggota TNI-Polri.
Terdengar juga suara lagu-lagu nasional diputar dari sebuah mobil komando.