"Kembar ini terpisahkan bermula dari kerusuhan Maluku 1999. Kami pulang kembali ke Tasikmalaya hanya membawa Trena, sementara Treni dibawa orangtua asuhnya ke daerah asalnya di Jatim," terang Enceng.
Orangtua asuh saat itu tak mengetahui persis tanggal lahir Treni sehingga hanya memperkirakan jatuh pada 14 Desember 1995.
"Jadi tanggal lahir yang benar adalah milik Trena, karena saya selaku ayah kandungnya tahu persis kapan ia dilahirkan bersama Treni," ujar Enceng.
Namun begitu, Enceng menyerahkan sepenuhnya soal kekeliruan tanggal lahir itukepada Treni, apakah mau diperbaiki atau tidak.
"Bagi saya itu tidak terlalu prinsip. Yang paling penting saat ini anak kembar kami akhirnya bisa dipertemukan kembali," ujar Enceng.
Baca juga: Rocky Gerung Blak-blakan Beri Nilai A Minus untuk SatuTahun Jokowi, Najwa Kaget Saat Tahu Maknanya
Punya hobi yang sama
Kendati memiliki perbedaan tanggal lahir di KTP, Trena dan Treni mengaku memiliki kesamaan dari diri mereka, mulai dari sifat, hobi dan makanan kesukaan.
Hal ini diketahui setelah mereka saling berkomunikasi via WA setelah dipertemukan berkat aplikasi TikTok.
FOLLOW JUGA:
"Kami sama-sama punya sifat egois, menyukai bakso serta hobi nyanyi," kata Trena yang diiyakan Treni.
Selama berada di Tasikmalaya, Trena akan mengajak Treni menjajal kuliner bakso yang ada di Kota Santri ini.
Baca juga: Bandingkan saat Jadi Walkot Solo, Mardani Ungkap Jokowi Berubah Drastis Atasi Masalah: Saya Sedih
"Pokoknya akan banyak kegiatan yang akan kami lakukan. Termasuk akan beli baju yang sama. Treni yang akan traktir," papar Trena.
Pakai kerudung yang sama
nak kembar tak dipungkiri selalu punya keinginan, hobi atau pun sifat bahkan perasaan yang sama. Begitu pula yang terjadi pada Trena (24) dan Treni (24) yang sempat terpisah selama 20 tahun.
Kali pertama keduanya dipertemukan di Stasiun KA Tasikmalaya, Kamis (22/10/2020) subuh, tanpa disadari keduanya mengenakan kerudung dengan warna yang sama. Yakni hijau.