Monang Pardede, Ketua RW 01 Kelurahan Margamulya, Bekasi Utara, menyaksikan langsung proses evakuasi jasad wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) korban pembunuhan di salah satu kamar indekos di wilayahnya.
Baca juga: Kiwil Dikabarkan Menikah Lagi, Istri Pertama Tegar: Saya Menghibur Diri dengan Anak-anak Saja
Monang mengatakan, selaku pemimpin lingkungan dia awalnya tidak mengetahui sama sekali terkait kasus pembunuhan yang terjadi di wilayahnya.
"Saya awalnya enggak tahu sama sekali, tapi sekira jam 8 malam itu saya dapat telepon dari polisi," kata Monang, Senin, (26/10/2020).
Saat itu, dia bersama ketua RT setempat dan beberapa warga tengah melakukan kegiatan tasyakuran di dekat lokasi indekos.
Polisi kata dia, mengetahui adanya pembunuhan kemungkinan dari laporan pengelola indekos yang melapor secara langsung.
Follow juga:
"Enggak lama terus polisi datang, ketemua saya sama RT, katanya pembunuhan ada di kost-an lantai dua," ungkapnya.
Selaku pemimpin lingkungan, dia bersama ketua RT setempat diminta untuk mendampingi polisi mengecek ke lokasi kejadian di kamar indekos lantai dua nomor 12.
"Saya masuk karena diminta mendampingi sama polisi, posisinya saat itu jasadnya ditemukan sudah berlumuran darah," kata Monang.
Dia juga melihat kondisi korban terdapat luka tusuk di bagian leher dan perut.
"Ada luka bekas tusukan di leher dan perut sebelah kiri, posisinya sudah terlentang di lantai," ucap dia.
Baca juga: Makin Getol Belajar Agama, Nathalie Holscher Buat Sule Kagum Karena Sering Ingatkan Salat
Indekos yang beralamat di Gang Rahayu, RT01 RW 04, Kelurahan Margamulya, Kecamatan Bekasi Utara memiliki tipe satu petak dengan kamar mandi di dalam.
Monang mengaku, jika saja jasadnya tidak cepat ditemukan mungkin baru akan ketahuan ketika sudah membusuk.
"Kemarin sudah agak bau darah, kondisi kamarnya si enggak terlalu berantakan cuma darah udah berceceran di mana-mana," ucap Monang.
Pelaku dikenakan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan ancaman hukuman 20 tahun penjara. (*)
Sebagian artikel diambil dari Kompas.com dengan judulĀ "Motif Pembunuhan PSK di Bekasi Janggal, Pelaku Mau Ambil Rp 1,8 Juta tapi Tak Jadi