TRIBUNJAKARTA.COM- Dalang kondang asal Bantul, Yogyakarta, Ki Seno Nugroho meninggal dunia di umur 48 tahun pada Selasa (3/10/2020) malam.
Hal tersebut dikatakan salah satu sinden Ki Seno bernama Ayu Purwa Lestari pada Selasa (3/11/2020) malam.
Ayu mengaku menerima kabar dalang Ki Seno Nugroho meninggal dunia pukul 22.00 WIB.
"Iya benar, Mas (meninggal). Kalau penyebabnya kurang tahu," kata Ayu Purwa Lestari saat dihubungi wartawan.
Sinden lainnya, Oriza, mengatakan, pada siang harinya Ki Seno masih bercanda di grup WhatsApp.
"Leres niki kulo (betul ini saya) di jalan mau OTW Sedayu (rumah duka)," kata Oriza ketika dihubungi wartawan.
Kronologi meninggalnya Ki Seno Nugroho diceritakan oleh admin merangkap manajer sang dalang, Gunawan Widagdo.
Seno sempat bersepeda Selasa (3/11/2020) petang.
"Ki Seno biasanya sepedaan, terus di tengah perjalanan merasa kepalanya pusing, enggak kuat," kata Gunawan saat ditemui di rumah duka Dusun Gayam, Argosari, Sedayu, Bantul, Yogyakarta, Rabu (4/11/2020).
Sampai di rumah, Ki Seno istirahat. Sekitar Maghrib, ia kembali sakit sampai muntah.
Ki Seno meninggal di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, sekitar pukul 22.15 WIB. Dia meninggalkan satu istri, Agnes Widiasmoro dengan tiga orang anak.
Bagi penggemar pertunjukan wayang, nama Ki Seno Nugroho sudah tak asing di telinga.
Dalang kelahiran Yogyakarta, 23 Agustus 1972 ini sukses membuat kesenian wayang kulit digandrungi kaum milenial.
Dalam laman YouTube "Dalang Seno" yang ditayangkan live tanggal 11 Mei 2019, Seno menceritakan awal mula dirinya sebagai dalang.
Dia menceritakan, kakeknya seorang dalang dan ayahnya bernama Ki Suparman, merupakan salah satu dalang di Yogyakarta.