TRIBUNJAKARTA.COM, CIBINONG - Terungkap, jejak darah guru ngaji tak berbekas di lantai dapur rumahnya tak bikin curiga suami di malam korban menghilang.
Guru ngaji Athiqotul Mahya atau akrab disapa Bunda Maya ditemukan tewas mengenaskan, mengambang di sumur belakang rumahnya.
Mayat Bunda Maya dievakuasi dari sumur rumahnya di Kampung Lingkungan II Citatah Dalam, Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (3/11/2020).
M Kurniawan kehilangan Bunda Maya sepulang mengikuti Maulid Nabi Muhammad SAW dari masjid kampung di dekat rumahnya jelang tengah malam, Minggu (1/1/2020).
Menurut polisi, setelah diautopsi di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, tim medis menemukan luka lebam di pelipis sebelah kanan dan kepala belakang.
Baca juga: Gadis 19 Tahun Dibunuh Sahabat Baiknya, Bubur dan Popok Milik Sang Ibu yang Lumpuh Jadi Petunjuk
Sejak kehilangan istrinya, Kurniawan tak menemukan keganjilan di dalam rumahnya karena tak ada tanda-tanda perampokan.
Penemuan mayat Bunda Maya diketahui karena suaminya merasa aneh dengan aroma air sumur saat dipakai berwudu untuk salat Subuh pada Selasa.
Dari situ ia meminta Mulyadi tukang gali untuk memeriksa sumur dan setelah tutup beton dibuka, tampak punggung manusia di dalamnya. Setelah dievakuasi, mayat tersebut adalah Bunda Maya.
Hilangnya Jejak Darah
Kapolsek Cibinong AKP I Kadek Vemil membeberkan kenapa jejak darah korban setelah dianiaya pelaku K alias A tak ada dari lokasi kejadian.
Baca juga: Tak Cuma Ambil Uang, Terkuak Peran Lain Kepala Cabang Maybank di Kasus Saldo Atlet Rp 20 M Raib
Baca juga: Najwa Shihab Tunjukkan Foto Close Up Pembakar Halte Sarinah, BIN Ungkap Identitasnya: Ini By Design
Baca juga: Jendral Taiwan Sebut Negaranya Cuma Bertahan 2 Minggu Jika Perang dengan Cina, Ini Penjelasannya
Pelaku yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka adalah suami ART paruh waktu yang bekerja di rumah Bunda Maya yang memiliki dua putri yang masih kecil.
"Dia (pelaku, red) masuk lewat jendela depan, ketemu di ruang tamu. Langsung diseret di dapur, dieksekusi oleh pelaku di dapur," ucap AKP I Kadek Vemil melansir TribunnewsBogor.com, Kamis (5/11/2020).
Sebelum peristiwa berdarah itu, K sudah memantau kondisi. Malam itu melihat Bunda Maya bersama dua putrinya pulang ke rumah tanpa didampingi suaminya. Rumah K dengan korban berjarak 100 meter
Baca juga: Sambil Berbaring Ibu Lihat Anak Gadisnya Direnggut Maut, Adik Korban Sudah Merasa Aneh Usai Sekolah
Setelah memastikan korban masuk ke rumah dan dua anaknya tertidur, K masuk melalui jendela dan muncul di ruang tamu.
Bunda Maya sempat kaget ketemu pelaku di ruang tamu. Pelaku K langsung menyeret korban ke dapur dan menghabisinya.
Kedua putrinya tertidur pulas. K leluasa menganiaya dengan tangan kosong Bunda Maya dengan cara memukul dan menendang kepala hingga leher dan gigi depan korban patah.
Pelaku teringat ada sumur di belakang sehingga memutuskan mayat Bunda Maya ke dalam sumur. Ia tak langsung kabur setelah itu.
Berbekal secarik kain warna hitam di dapur, pelaku K berupaya menghilangkan jejak darah yang menempel di tubuh korban.
"Pengakuannya lumayan banyak darah. Sehingga pelaku membersihkan lantai dapur dengan kain hitam buat ngepel. Itu sempat dicuci pelaku," terang AKP I Kadek Vemil.
Barulah setelah semuanya bersih, pelaku K keluar dari rumah korban melalui jendela depan seperti caranya masuk sebelum menunaikan dendamnya.
Tim gabungan Polsek Cibinong dan Polres Bogor menangkap K pada Rabu (4/11/2020) atau tak sampai 26 jam setelah tim evakuasi mengangkat mayat korban dari sumur.
"Pelaku ditangkap di warung lagi belanja di kawasan Cibinong," imbuh AKP I Kadek Vemil.
Malam setelah membunuh, pelaku pergi ke rumah temannya masih di wilayah Bogor. Setelah itu ia kembali ke rumahnya yang masih satu lingkungan dengan korban.
Baca juga: Suami Tak Bikin Puas, Istri di Jambi Pilih Digauli Berondong Bertahun-tahun
"Dia profesinya sopir, sopir serabutan, sopir lepas. Kalau ada travel jadi sopir travel, kalau ada yang mau rental mobil dia yang jadi sopirnya gitu," imbuh dia.
Kalap Utang Ketahuan Istri
Usut punya usut, K sudah merencanakan sejak pertengahan Oktober untuk menghabisi Bunda Maya tersebab sakit hati karena terus ditagih utang Rp 1 juta.
Awalnya, K meminjam Rp 500 ribu pada awal Oktober sebagai uang muka rental mobil untuk pulang ke kampungnya karena ada keperluan.
Setelah pulang, K tak dapat uang di kampung. Seminggu kemudian ia kembali meminjam sebesar Rp 500 ribu ke Bunda Maya.
"Pengakuan pelaku, dirinya sudah merencanakan dari pertengahan bulan kemarin (Oktober, red)," sambung I Kadek Vemil.
Menurut penuturannya kepada penyidik, pelaku K mengaku merencanakan pembunuhan pertengahan Oktober karena sakit hati ditagih utang Rp 1 juta.
Awalnya, K meminjam Rp 500 ribu pada awal Oktober sebagai uang muka rental mobil untuk pulang ke kampungnya karena ada keperluan.
Seminggu setelah pulang dari kampung, K tak dapat uang sehingga kembali meminjam uang sebesar Rp 500 ribu ke Bunda Maya.
Pelaku saat meminjam uang Rp 1 juta, sempat berpesan agar Bunda Maya merahasiakan persoalan ini dari istri pelaku yang bekerja sebagai ART paruh waktu.
Baca juga: Yuk Ibadah Malam, Berikut Niat Salat Tahajud, Lengkap dengan Waktu, Doa, hingga Tata Caranya!
"Waktu pinjam si tersangka bilang tolong jangan disampaikan ke istrinya," ucap AKP I Kadek Vemil.
Berbilang hari, Bunda Maya terus menagih uangnya dan K alias A pun kesal.
Belakangan, rahasia K alias A yang mengutang Rp 1 juta diketahui istrinya karena aduan Bunda Maya. Pelaku dan istrinya pun kerap cekcok perihal utang tersebut.
"Lantaran sudah lebih dari dua minggu belum dibayar, disampaikanlah utang itu ke pembantu (istri pelaku, red)," imbuhnya.
Dalam kondisi bingung bagaimana melunasi utang, terbesit dalam pikiran K alias A untuk menghabisi Bunda Maya.
Rupanya, Bunda Maya tahu jika pelaku K berbohong soal uang Rp 500 ribu pinjaman pertama untuk DP rental mobil. Temannya yang dipinjami mobil membantah pengakuan K.
Soal utang pelaku kepada Bunda Maya diungkap Kurniawan, suami korban.
Mulanya, menurut Kurniawan, pelaku K meminjam uang Rp 2 juta namun sang istri hanya meminjamkan uang sebesar Rp 500 ribu.
Pelaku sempat berjanji akan mengembalikan uang itu dalam tempo tiga hari, namun tak kunjung dibayar ketika janjinya ditagih korban.
"Istri saya menagih secara baik-baik, katanya uangnya terpakai untuk DP mobil. Kebetulan pemilik mobil yang suka dipinjam oleh pelaku itu rekan mengajar di TPA sini," ucap Kurniawan.
"Istri saya mengkonfirmasi katanya tidak pernah meminta DP atau segala macam. Karena merasa dibohongi, istri saya konfirmasi ulang ke si pelaku," sambung dia.
Pelaku dan korban sedikit tegang perihal uang terseut.
Setelah mendengar cerita istrinya, Kurniawan memberi saran untuk tidak meminjamkan uang lagi kepada pelaku. Tapi pelaku kembali pinjam uang.
"Setelah beberapa hari, si pelaku pinjam duit lagi untuk pulang kampung. Katanya mau ngejual tanah di sana. Kurang lebih Rp 2 juta, tapi dikasih Rp 500 ribu," ucap Kurniawan.
Ketika pulang kembali ke Bogor, pelaku tidak membawa uang. Ketika ditagih janjinya, pelaku sakit hati sampai akhirnya menghabisi nyawa korban.
Artikel ini disarikan dari berita Tribun Bogor.com dengan judul: Suami Almarhum Bunda Maya Ungkap Sosok Pelaku Pembunuhan, Ternyata Pernah Ketahuan Bohongi Korban; Buang Bu Guru Ngaji ke Sumur, Pelaku Sempat Berbuat Ini di TKP Sebelum Kabur, Kain Hitam Jadi Bukti;