Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Banyaknya kasus terkonfirmasi Covid-19 di lingkungan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur tampaknya hanya jadi angin lalu bagi pedagang dan pembeli.
Meski pada pertengahan bulan Juni 2020 lalu sempat jadi pasar dengan jumlah pedagang terkonfirmasi Covid-19 paling banyak di Jakarta, yakni 49 kasus.
Camat Kramat Jati Eka Darmawan mengatakan dalam razia masker yang dilakukan petugas gabungan pada Selasa (17/11/2020) sebanyak 37 orang terjaring.
"Dan hampir semua pelanggar mengaku lupa menggunakan masker. Ada juga yang menggunakan masker namun tak benar," kata Eka saat dikonfirmasi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (17/11/2020).
Padahal sejak awal kasus terkonfirmasi Covid-19 di Pasar Induk Kramat Jati diketahui petugas gabungan sudah mensosialisasikan protokol kesehatan.
Para pelanggar yang semuanya memilih sanksi kerja sosial menyapu jalan dibanding denda terdiri dari pedagang dan pembeli di Pasar Induk Kramat Jati.
"Kami hanya ingin masyarakat lebih peduli, makanya kami awasi terus protokol kesehatan. Agar penyebaran Covid-19 tak meluas makanya kami awasi dengan ketat," ujarnya.
Eka menuturkan pengawasan protokol kesehatan di Pasar Induk Kramat Jati jadi perhatian karena tingginya aktivitas warga yang berlangsung 24 jam penuh.
Setiap harinya pengunjung dari berbagai wilayah datang ke Pasar Induk Kramat Jati yang tidak ditutup meski banyak pedagang yang terkonfirmasi Covid-19.
"Kami juga terus bekerja sama dengan personel Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur dalam melakukan penyemprotan disinfektan di area pasar," tuturnya.
Sebelumnya Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar mengatakan Pasar Induk Kramat Jati memang tak ditutup meski banyak pedagang terkonfirmasi.
Alasannya Pasar Induk Kramat Jati merupakan pasar sayur mayur terbesar yang jadi tempat bagi pedagang pasar lainnya membeli dagangan.
"Kalau Pasar Induk ini beda, ini Pasar Internasional. Kalau ditutup seperti apa? 14 hektare loh. Dan ini pasar untuk seluruh Jabodetabek, Sumatera saja ngambil dari situ. Kalau ditutup seperti apa?," kata M Anwar di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (19/6/2020).