TRIBUNJAKARTA.COM, BALI - 'Global Kalituga, Fiksi Halu yang Hanya Lucu Sampai 2030'.
Itu adalah judul cerpen yang dibuat oleh I Gede Ari Astina alias Jerinx selama mendekam di tahanan.
Kini, terpidana kasus "IDI Kacung WHO" itu memang tak bisa menyuarakan kritik dan pendapatnya dari media sosialnya.
Karenanya, selama berada di tahanan, nafas perjuangan drummer Superman Is Dead (SID) itu diubahnya ke dalam bentuk cerpen yang dibuatnya sendiri.
"Ini fiksi orang galau, enggak ada kerjaan di dalam rutan dan terlalu banyak buku," kata Jerinx menceritakan tentang isi cerpennya saat berada di Lapas Kerobokan, Badung, Bali Senin (30/11/2020).
Jerinx mengatakan, cerpen tersebut berisi soal Nyepi, lockdown, endorsement negara, Donald Trump, hingga kebebasan berpendapat.
Bahkan, di akhir ceritanya, Jerinx menulis sebuah pesan tentang kebebasan berpendapat.
"Saya jamin kebebasan anda berpendapat, tapi saya tidak jamin keselamatan anda setelah berpendapat," begitu pesan yang disampaikan dalam cerpen tersebut.
Jerinx juga mencurahkan ide soal pandemi Covid-19 di cerpen tersebut.
Dirinya mengaitkan pandemi itu dengan Kaliyuga, konsep akhir zaman di kepercayaan Hindu.
"Sejak dulu kala orang Bali percaya dengan yang namanya Kaliyuga. Tahun ini bolehlah Bali berbangga karena terjadi di seluruh dunia," kata Jerinx.
Cerpen itu sempat dibacakan oleh Jerinx sebelum dirinya masuk ke Lapas Kelas II A Kerobokan, Badung, Bali, Senin (30/11/2020).
Dipindah ke Lapas Kerobokan
Dengan kedua tangan diborgol, Jerinx tiba di Lapas Kerobokan sekitar pukul 10.30 WITA.
Hari ini, Jerinx dipindahkan dari Rutan Polda Bali ke Lapas Kelas II A Kerobokan, Badung, Bali.