Cak Nun juga berharap Jokowi bersedia mengucapkan belasungkawa terhadap tewasnya pengikut Habib Rizieq Shihab.
Hal tersebut bertujuan agar persatuan dan kesatuan di Indonesia semakin erat.
Baca juga: Sebelum 6 Orang Tewas Ditembak di Tol, FPI Klaim Habib Rizieq Sudah Diintai 24 Jam oleh Pihak Ini
"Sambil menunggu Presiden mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya enam rakyatnya: sekarang saatnya terjadi Dialog 4 mata antara Jokowi dengan Habib Riziq.
Di“wali”i misalnya oleh Pak Jusuf Kalla dan Gus Mus (KH Mustofa Bisri).
Bisa disusul dialog-dialog berikutnya antar berbagai kelompok dan stakeholders bangsa ini.
Prinsip yang harus dicapai:
1- Menang bersama, bukan menangan sendiri
2- Semua insyaallah menjadi lerem dan tenang oleh pertemuan itu
3- Tidak boleh ada yang dipermalukan.
Menang tanpo ngasorake. Yang menang NKRI, Persatuan Kesatuan, Bangsa dan Rakyat Indonesia. Win-win Game," tulis Cak Nun.
Baca juga: Ragu 6 Pengikut Habib Rizieq Tewas Tertembak, FPI Ngaku Sempat Dikirim Voice Note Suara Merintih
Indonesia sebagai negara demokrasi yang berlandaskan Pancasila, Cak Nun berharap permasalahan ini dapat diselesaikan tanpa merugikan pihak manapun.
"Kita punya Pancasila, kita pelaku Demokrasi, kita punya warisan wisdom luar biasa dari sejarah masa silam.
Kita pastikan apapun yang terlanjur terjadi, pada akhirnya yang menang adalah bangsa dan rakyat Indonesia," tulis Cak Nun.
Polisi Kantongi Bukti
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan, penyidik mengantongi barang bukti berupa rekaman suara (Voice Note) yang menggambarkan adanya perencanaan dari Laskar Khusus Front Pembela Islam ( FPI) untuk menyerang polisi.