"Kami akan memeriksa kesehatan jiwa pelaku dengan menghadirkan psikolog," katanya.
Anton mengatakan, untuk penanganan para korban pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan.
"Untuk penanganan trauma para korban kami akan berkoordinasi dengan p2tp2a Cianjur katena perlu trauma healing dan treatment khusus," katanya.(fam)
P2TP2A Prihatin
Ketua Harian Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak ( P2TP2A) Kabupaten Cianjur, Lydia Indayani Umar, menyayangkan kasus pencabulan terhadap anak terulang kembali di Cianjur.
Apalagi kasus pencabulan ini dilakukan oleh seorang guru terhadap muridnya. Lydia sangat mengecam keras perbuatan tersebut dan meminta semua pihak untuk kembali mengawasi anak-anak dari kekerasan seksual.
"Guru yang seharusnya mendidik dan melindungi siswa sebagai orangtua kedua di sekolah malah merusak mental dan masa depan anak, kami sangat prihatin," ujar Lydia melalui sambungan telepon, Senin (14/12/2020).
Lydia sangat menyayangkan dan prihatin karena perkara cabul dengan banyak korban terjadi lagi di Kabupaten Cianjur.
Menurutnya pihknya sudah mendampingi para korban saat pemeriksaan di Unit Perempuan dan Anak Polres Cianjur.
"Iya P2TP2A menddampingi waktu pemeriksaan di Polres," kata Lydia.
Lydia mengatakan, perlu kerjasama semua pihak agar pengawasan anak tetap bisa dilakukan dengan baik.
"Kami mengimbau terus kepada orangtua agar meningkatkan ketahanan keluarga terutama fungsi pengawasan agar diperketat dalam masa liburan sekolah karena pandemi covid 19 ini, agar anak bermainnya jangan jauh dari rumah," katanya.(fam)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kesehatan Guru yang Cabuli Muridnya akan Diperiksa, Polisi: Jika Ada Korban Lain untuk Melapor, .
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul P2TP2A Cianjur Sangat Prihatin Ada Guru Cabuli Murid di Cianjur, .
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Predator Seks dari Cianjur, Korban Dicabuli Lalu Diajak "Selfie""