TRIBUNJAKARTA.COM - Terhitung sejak Selasa (22/12/2020), menunjukkan hasil rapid test antigen negatif menjadi syarat wajib bagi calon penumpang KA jarak jauh.
Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyediakan layana rapid test antigen di 8 stasiun di Pulau Jawa.
Kini PT KAI telah menambah empat stasiun baru untuk melayani tes rapid antigen bagi calon penumpang KA jarak jauh.
Dilansir dari akun Instagram @keretaapikita Rabu, (23/12/2020), kini terdapat 13 stasiun yang menyediakan fasilitas rapid test antigen seharga Rp 105.000.
Adapun, empat stasiun yang baru menyediakan layanan tes rapid antigen adalah Stasiun Bandung, Stasiun Cirebon, Stasiun Purwokerto, dan Stasiun Solo Balapan.
Baca juga: Jadi Syarat Wajib Penumpang KA Jarak Jauh, Segini Tarif Rapid Test Antigen di Stasiun
"Layanan Rapid Test Antigen di Stasiun ini merupakan alternatif yang KAI hadirkan untuk kemudahan calon pelanggan yang akan naik Kereta Api," seperti tertera dalam unggahan tersebut.
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut daftar stasiun yang melayani tes rapid antigen:
1. Stasiun Gambir, Jakarta Pusat
2. Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat
3. Stasiun Kiaracondong, Kota Bandung
Baca juga: Selain Stasiun Gambir, 8 Lokasi Ini Juga Melayani Rapid Test Antigen Bagi Penumpang KA Jarak Jauh
Baca juga: Syarat Bagi Kamu yang Ingin Bepergian ke Luar Kota, Yuk Kenali Plus Minus Rapid Test Antigen
Baca juga: Daftar 9 Daerah Wajibkan Syarat Rapid Test Antigen, Termasuk DKI Jakarta dan Bali
4. Stasiun Cirebon Prujakan, Kota Cirebon
5. Stasiun Tegal, Kota Tegal
6. Stasiun Semarang Tawang, Kota Semarang
7. Stasiun Yogyakarta
8. Stasiun Surabaya Gubeng
9. Stasiun Surabaya Pasar Turi
Baca juga: Hubungan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Diisukan Putus, Ashanty: Belakangan Dia Banyak Diam
10. Stasiun Bandung, Kota Bandung
11. Stasiun Cirebon, Kota Cirebon
12. Stasiun Purwokerto
13. Stasiun Solo Balapan
Plus Minus Rapid Test Antigen
Berikut ini sejumlah kelebihan rapid test antigen:
- Mendeteksi komponen virus secara langsung Baik untuk deteksi fase akut (early case detection)
- Tidak membutuhkan masa inkubasi untuk menunjukkan hasil positif
- Tidak memerlukan spesifikasi laboratorium khusus untuk pengerjaan rapid test
- Tidak memerlukan keterampilan petugas secara khusus dalam pengerjaan rapid test
Adapun sejumlah kekurangan rapid test antigen:
- Hanya dapat mendeteksi pada fase akut, sedangkan RT-PCR masih positif
- Menggunakan sampel saluran napas atas (swab naso/orofaring)
- Ketidakterampilan petugas dalam pengambilan spesimen dapat mempengaruhi hasil
- Membutuhkan APD level 3 untuk pengambilan spesimen
- Memerlukan perhatian khusus terhadap sensitivitas yang bervariasi
- Uji validasi masih terbatas sehingga belum dapat menggantikan posisi RT-PCR
Yang harus diperhatikan
Aryati mengatakan, setiap peralatan antigen sudah ada ketentuan harus berapa lama pemeriksaan segera dilakukan terhadap sampel yang telah diambil.
Ia mengatakan, jika tidak segera dilakukan pemeriksaan, maka berpotensi menimbulkan adanya negatif palsu.
"Kalau PCR bisa dikerjakan tak segera karena ada medianya untuk virus bertahan. Tapi antigen harus segera. Kalau di situ tidak segera, bagaimana? hasilnya bisa negatif palsu," kata dia.
Idealnya, pelaksanaan rapid test antigen juga memerlukan Biosafety kabinet untuk menghindari potensi aerosol saat pengambilan sampel sehingga sebaiknya memang tidak dilaksanakan di tempat terbuka.
Selain itu, pengambilan sampel antigen juga perlu menggunakan APD level 3.
Aryati mengatakan, pengambilan sampel melalui swab nasofaring juga seharusnya dilakukan oleh tenaga terlatih.
Alasannya, dalam pengambilan sampel perlu teknik khusus sehingga alat pengambilan sampel bisa menyentuh ujung dan diputar-putar.
Baca juga: Bukan Cuma Menteri Baru, Jokowi Akan Lantik Wakil Menteri, Ini Daftar 5 Kandidatnya
Baca juga: Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang Bakal Tambah 6 Prodi Tambahan Tahun 2021
Tujuannya agar pengambilan sampel maksimal dan tidak muncul negatif palsu.
Selengkapnya, berikut sejumlah hal yang harus diperhatikan dalam melakukan rapid test antigen:
- Lokasi tempat pengerjaan antigen Pengambilan sampel swab nasofaring harus oleh tenaga terlatih unt menjamin kualitas sampel/spesimen
- Harus segera dikerjakan
- Pengawasan terhadap merk yang belum diketahui validitas reagensia antigen Interpretasi hasil harus disertai kehati2an (lihat panduan PatKLIn)
- Gold standard tetap NAAT misal PCR
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Catat, 13 Stasiun yang Layani Rapid Test Antigen"