Menurut Ketua MPA Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Kernolong, Jimmer Hutagalung, gereja ini sudah berdiri ratusan tahun yang lalu. Belum lama ini, Gereja Kernolong merayakan ulang tahun berdirinya ke-101 tahun. Artinya, sudah berdiri sejak tahun 1919.
Jimmer mengatakan Gereja Kernolong dibangun oleh para pemuda asal Tapanuli yang merantau ke Jakarta kala itu.
"Para pemuda asal Tapanuli yang merantau ke Jakarta itu berkumpul dan mereka aktif di GKI Kwitang. Mereka yang aktif di sana mendirikan gereja ini," ungkapnya kepada TribunJakarta.com pada Rabu (24/12/2020).
Pembangunan gereja ini disetujui oleh seorang pendeta Gereformeerde Kerk Kwitang, kini GKI Kwitang, bernama Ds Tiemersma pada tahun 1919.
Sedangkan Masjid Al Istikharah, yang terletak di belakang gereja Kernolong, berdasarkan plang di depan masjid sudah berdiri sejak tahun 1913.
Nuryaman (66) warga asli Kernolong yang dituakan sekaligus marbut masjid pertama di sana mengatakan, dulu masjid ini hanya lah sebuah langgar sederhana.
Baru kemudian langgar ini sempat dipugar menjadi sebuah musala. Pada tanggal 10 November 1986, baru dibangun menjadi masjid.
Baca juga: Fasilitas Isolasi Mandiri di Graha Wisata TMII Hampir Terisi Penuh
Baca juga: FIFA Tunda Pelaksanaan Piala Dunia U-20 2021, Bagaimana Nasib Anak Asuh Shin Tae-yong?
Baca juga: Wagub Ahmad Riza Patria Ucapkan Selamat Natal, Ingatkan Warga Tetap Disiplin 3M
Hidup rukun
Umat Gereja Kernolong juga saling menghargai hari besar umat muslim. Setiap Idul Adha, pihak gereja rutin menyumbangkan kambing ke Masjid Istikharah.
Selain itu, seperti umat muslim, mereka juga tak pernah absen menunaikan zakat.
"Selalu itu rutin kalau Idul Adha kita nyumbang kambing. Zakat pun misalnya kita rutin memberi," lanjutnya.
Nuryaman (66) juga senada dengan pendapat Jimmer. Kedua umat itu saling menghargai.
"Meski samping gereja, kita enggak pernah ribut. Kalau ada lebaran haji tuh suka ngasih kambing ke sini. Sampai kita bikinin sop, terus beras dua karung rutin tiap tahun pas Idul Fitri," tambah Nuryaman.
Saling toleransi
Selama ratusan tahun hidup berdampingan, kedua umat beragama ini tak pernah bertikai. Mereka hidup rukun saling toleransi antar umat.