"Selalu itu rutin kalau Idul Adha kita nyumbang kambing. Zakat pun misalnya kita rutin memberi," lanjutnya.
Nuryaman (66) juga senada dengan pendapat Jimmer. Kedua umat itu saling menghargai.
"Meski samping gereja, kita enggak pernah ribut. Kalau ada lebaran haji tuh suka ngasih kambing ke sini. Sampai kita bikinin sop, terus beras dua karung rutin tiap tahun pas Idul Fitri," tambah Nuryaman.
Baca juga: Mau Ucapkan Selamat Natal Berbahasa Inggris, Ini 25 Contoh Kata-katanya
Baca juga: Anies Baswedan: Selamat Natal Kepada Seluruh Umat Umat Kristiani
Baca juga: Ibadah Misa Natal di Pulogadung Berjalan Kondusif
Saling toleransi
Selama ratusan tahun hidup berdampingan, kedua umat beragama ini tak pernah bertikai. Mereka hidup rukun saling toleransi antar umat.
"Ya kita saling toleransi. Kami dan mereka juga akrab. Banyak yang kita kenal," ujar Jimmer.
Pihak Masjid mengizinkan halaman depan masjid untuk tempat parkir para jemaat gereja saat misa.
Begitu pun sebaliknya, pihak gereja tak berkeberatan bila menuju gereja ditutup sementara untuk salat Jumat.
Khotbah-khotbah yang disampaikan dari masjid Al Istikharah pun tak pernah menyinggung mereka.
"Ya kita menjaga toleransi itu dan mereka juga sama saja. Enggak ada juga khotbah-khotbah yang mengarah ke radikal," tambahnya.
Rumah dinas pendeta yang bersebelahan dengan masjid juga sudah berdiri sejak lama.
"Beliau juga tidak terganggu dengan suara azan. Enggak masalah," pungkasnya.