"Jakarta Timur jadi salah satu wilayah yang terpapar covid-19. Kami dari penegak hukum, wajib memberi pengamanan maksimal agar tidak ikut terpapar covid-19. Kalau pada berkerumun, itu akan mengundang covid-19," kata AKBP Fanani.
Kendati begitu, hanya orang-orang tertentu saja yang diperbolehkan masuk ke dalam area komplek rumah duka.
Diantaranya seperti penduduk komplek, serta anggota keluarga terdekat.
Pemakaman hanya terbuka untuk keluarga
Jenazah Syekh Ali Jaber akan dimakamkan di pelataran pesantren Daarul Quran, Cipondoh, Tangerang, Kamis (14/1/2021) sore.
Liang lahat pun dipersiapkan pihak pesantren dengan menggali lubang makam.
"Informasi dimakamkannya beliau di Daarul Qur'an dari Kiai Yusuf Mansur, kami dari pesantren langsung bergerak dari pukul sebelum zuhur untuk persiapan. Dan saat ini sudah selesai," ujar Ahmad Jameel, Pimpinan Daarul Qur'an di lokasi.
Karena pandemi Covid-19, pemakaman pun dibatasi, hanya dihadiri oleh pihak keluarga.
Kondisi pesantren pun sedang sepi karena santri dan guru sudah dipulangkan sejak Desember 2020.
"Namun ini tidak kami buka untuk umum, hanya keluarga saja, karena pesantren sudah tutup, santri sudah pulang sejak Desember dan posisi pesantren sepi, hanya beberapa guru dan SDM saja," ujarnya.
Terkait lokasi pemakaman, Jameel mengatakan, pihak pesantren yang memintanya.
"Itu dari pihak keluarga yang memutuskan, kami sifatnya hanya menerima bola. Penawaran sebenarnya, Karena Daarul Qur'an ini rumah beliau juga, karena beliau ikut turut dari awal Daarul Quran bergerak membina tahfiz Qur'an," ujarnya.
Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, Syekh Ali Jaber wafat diusia 44 tahun karena penyakit paru-paru, di Rumah Sakit Yarsi, Jakarta Pusat, pukul 08.30 WIB, Kamis (14/1/2021).
Direktur Rumah Sakit (RS) Yarsi, Andi Erlina, mengatakan Syekh Ali Jaber dirawat selama 19 hari di sana.
Pelayat terus berdatangan