Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Cerita Anggota Tim DVI di Posko SAR SJ-182: Siasat Hilangkan Rasa Takut saat Tangani Jenazah

Penulis: Gerald Leonardo Agustino
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muhamad Ichwan Arif (29), salah satu anggota Tim DVI Polri yang diterjunkan di posko operasi SAR Sriwijaya Air SJ-182, saat ditemui di Dermaga JICT II, Jakarta Utara, Sabtu (16/1/2021).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Biddokes Polda Metro Jaya mengerahkan 15 personel untuk penanganan bagian tubuh korban Sriwijaya Air SJ-182 di posko Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Sejak kejadian kecelakaan Sabtu (9/1/2021) lalu hingga hari ke-8 operasi SAR Sabtu (16/1/2021) ini, Tim DVI di Dermaga JICT II selalu disibukkan ketika ada kiriman objek pencarian yang datang.

Salah satu yang terlibat ialah Muhamad Ichwan Arif, yang telah menjadi anggota Subbidokpol Biddokkes Polda Metro Jaya sejak 2019 lalu.

Arif menceritakan, pengalaman menangani korban bencana dengan kondisi tubuh tidak utuh baru pertama kali dialaminya dalam peristiwa kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182 ini.

Dirinya ditunjuk sebagai salah satu anggota Tim DVI yang ditugaskan memilah hasil temuan dari tim SAR gabungan, terutama bagian tubuh serta properti korban.

"Kita kan emang ada tim siaga bencana, jadi setiap ada bencana kita siaga. Nah, pas ini (peristiwa jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182) ada, baru saya terjun ke sini," kata Arif di Dermaga JICT II, Sabtu sore.

Sepekan belakangan, tugas yang mesti diemban Arif soal penanganan korban berganti-ganti.

Arif sewaktu-waktu bisa ditugaskan memisahkan bagian tubuh korban, memberikan label, hingga dokumentasi.

"Semua kebagian. Saya ada evakuasi bagian body part, ada bagian labeling, pencatatan ada juga, foto juga," kata dia.

Sugesti Hilangkan Rasa Takut

Pria berusia 29 tahun itu merupakan lulusan Poltekkes Kemenkes Jogjakarta, jurusan Ahli Tenaga Laboratorium Medis.

Setelah lulus beberapa tahun silam, Arif kemudian masuk ke Tim DVI setelah melewati beberapa kali pelatihan.

Melihat mayat dalam kondisi utuh maupun tidak sudah menjadi makanan sehari-harinya selama menjadi anggota Tim DVI.

Arif sudah beberapa kali melihat langsung kondisi mayat korban pembunuhan di lokasi kejadian.

Halaman
1234

Berita Terkini