Ia teman seangkatan Listyo Sigit.
Sewaktu masih berpangkat Kombes, Wahyu Widada masuk tim Tito dan mengaku dirinya hanya 'juru ketik.'
Tito menjalani fit and proper sebagai Kapolri di depan Komisi III DPR RI pada 2016 silam.
Wahyu Widada ada di antara 20 anggota Polri yang berperan menyiapkan berbagai keperluan dan data untuk suksesnya Tito menjalani fit and proper sebagai calon Kapolri.
Bukan main senangnya karena Wahyu Widada ambil bagian sebagai tim pemikir.
Baca juga: Komjen Listyo Sigit Hingga Luhut Raih Penghargaan Top 10 Most Outstanding People
"Total yang terlibat untuk fit and proper test ada 20 orang, termasuk yang mencari data. Kalau tim intinya ada beberapa perwira," cerita Wahyu Widada tempo hari kepada Tribunnews.com.
Wahyu Widada yang saat itu sebagai Kapolres Metro Tangerang Kota mengaku dalam tim tersebut, ia hanya mengurus administrasi.
"Saya hanya mengurus administrasi, tim mengetik, yang ngetik naskah," singkat Wahyu Widada.
Banyak suka dan duka yang dialami Wahyu Widada saat menjadi bagian tim pemikir. Namun, amanah itu dijalani dengan senang hati.
"Ya seperti begadang, tapi kan sudah biasa juga. Ini semua tugas dan amanah yang diberikan Pak Tito bagi kami. Saya enjoy saja, tidak ada beban karena beliau juga banyak memberikan bimbingan," tutur dia.
Selama menyiapkan segala yang dibutuhkan untuk fit and proper, tim pemikir selalu mendapatkan kemudahan. Karena dukungan seluruh elemen Polri solid untuk Tito.
"Semua mendukung beliau, beliau dapat dukungan dari institusi. Selama bekerja untuk beliau kami banyak dapat kemudahan," terang dia lagi.
Dari Tito ke Listyo
Bila ditarik, memang ada benang merah dalam makalah Tito sewaktu jadi Kapolri dan kini penerus Jenderal Idham Azis, yakni Listyo Sigit.
Sehari sebelum fit and proper di Komisi III DPR RI, Irjen Wahyu Widada memimpin rombongan para jenderal membawa makalah calon Kapolri.
Baca juga: Calon Tunggal Kapolri, Ini Karir Komjen Listyo Sigit Prabowo, Pernah Jadi Orang Kepercayaan Jokowi