Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Politisi PAN Lukmanul Hakim mengaku heran dengan sikap Ketua DPC Gerindra Jakarta Timur Ali Lubis yang meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mundur dari jabatannya.
Sebab, Gerindra merupakan salah satu partai pengusung Anies dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2017 lalu.
"Omongannya enggak jelas, Ali Lubis itu kan kader Gerindra. Partai pengusung Anies, aneh saja partai pengusung tapi minta gubernur mundur," ucapnya, Selasa (26/1/2021).
Anggota Komisi A DPRD DKI ini pun menilai sikap Ali Lubis ini tidak etis dan sangat berlebihan lantaran menyampaikan kritik lewat media sosial.
Padahal, sebagai partai pengusung Anies, seharusnya Gerindra bisa berkomunikasi langsung dengan orang nomor satu di DKI itu.
Ali Lubis pun bisa menyampaikan kritikannya lewat forum internal partai, bukan malah membuat kegaduhan di masyarakat.
"Kalaupun ada madukan atau kritik, harusnya bisalah dia sampaikan di forum internal," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima TribunJakarta.com.
Terlebih, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria juga merupakan politisi dari Gerindra.
Bahkan, bisa dibilang Ariza merupakan atasan Ali Lubis lantaran Wagub DKI kini menjabat sebagai Ketua DPD DKI Jakarta Gerindra.
"Riza Patria kan teman separtainya juga. Ali harusnya paham, serangan dia ke Anies sama saja menyerang rekannya sendiri di Girindra. Jangan sudah betul Gerindra tegur dia," kata dia.
Politisi yang kerap disapa Bung Hakim Hakim in pun mempertanyakan motif Ali melayangkan kritik tersebut.
Ia pun berharap manuver seperti ini tidak terjadi lagi dan meminta semua pihak mendukung upaya Pemprov DKI mengatasi pandemi Covid-19.
"Pandemi ini persoalan bersama, jadi ayo kita dukung kerja pemerintah. Jangan caper (cari perhatian) deh," tuturnya.
Sosok Ali Lubis
Nama Ketua DPC Gerindra Jakarta Timur Ali Lubis menjadi buah bibir setelah meminta Anies Baswedan mundur dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Padahal, Gerindra merupakan partai pengusung Anies Baswedan pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017.
Ali meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mundur dari jabatannya dilatarbelakangi pernyataan mengenai penanganan Covid-19 di Jabodetabek.
"Ini menimbulkan pertanyaan besar apakah Anies menyerah lawan Covid-19? Jika seperti itu maka sebaiknya mundur saja dari jabatan gubernur," ucap Ali Lubis dalam keterangan tertulis, Senin (25/1/2021).
Ucapan itu membuat banayk pihak bereaksi.
Bahkan, Partai Gerindra telah memberinya sanksi.
Selain berstatus kader Gerindra, Ali Lubis berprofesi sebagai pengacara.
Dikutip dari Tribunnews.com lewat bio yang tertulis di akun Twitter-nya, @AliLubisACTA.
Ali Lubis merupakan advokat sekaligus konsultan hukum di firma hukum Ali Lubis & Partners.
Di partai pimpinan Prabowo Subianto, Ali Lubis juga menjabat sebagai Kabid Humas Lembaga Advokasi & Hukum DPP Partai Gerindra.
Ali Lubis juga tergabung dalam organisasi Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) dan menjabat sebagai Wakil Ketua ACTA.
Diketahui, ACTA merupakan organisasi yang dulu kerap melaporkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam berbagai perkara.
ACTA melalui Ali Lubis juga pernah melaporkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI.
Ali Lubis mengatakan pelaporan ini terkait kinerja Bawaslu DKI yang mereka anggap tidak mau menindaklanjuti temuan sembako diduga politik uang.
"Laporan kami tadi terkait laporan yang tidak ditanggapi, jadi kami kan boleh dong berindikasi atau curiga ada apa sih di dalam Bawaslu ini?" kata Ali Lubis ditemui di Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (28/4/2017).
Pengacara Ahmad Dhani
Nama Ali Lubis juga sering muncul dalam pemberitaan. Ali Lubis dan sejumlah tim pengacara dari ACTA pernah menjadi pengacara Fadli Zon.
Saat itu, Fadli Zon yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPR memberikan kuasa ACTA melaporkan pemilik akun Twitter @NathanSuwanto ke Bareskrim Polri, Senin (1/5/2017).
Pelaporan itu didasari atas kicauan akun tersebut yang bernada mengancam.
Setelah dilaporkan, pemilik akun Twitter @NathanSuwanto, Nathan P Suwanto telah meminta maaf secara terbuka.
Namun demikian, permintaan maaf tersebut tak membuat pihak Fadli urung melaporkan Nathan ke polisi.
"Permohonan maaf sah-sah saja secara lisan, tapi kan tindak pidana tidak hilang sama sekali, tidak gugur," kata Ali di kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (1/5/2017).
Selain itu, Ali Lubis juga pernah menjadi tim kuasa hukum Ahmad Dhani saat menghadapi kasus ujaran kebencian dan vlog idiot.
Dikutip dari Kompas.com, saat itu, Ali Lubis membeberkan sejumlah kabar dari kliennya itu jelang bebas dari Rutan Cipinang, Jakarta Timur.
Ali Lubis mengatakan, tidak akan ada penyambutan khusus saat Dhani keluar dari Rutan Cipinang.
Namun faktanya, sejumlah relawan dari Ahmad Dhani tampak menanti kehadiran pentolan Dewa 19 itu di pelataran LP Cipinang, Jakarta Timur.
Rupanya, kedatangan relawan yang diperkirakan ratusan itu untuk menjemput Ahmad Dhani.
Hal ini lantas dibenarkan Ali Lubis.
"Iya mereka datang untuk menjemput Ahmad Dhani," ujar Ali Lubis, Senin (30/12/2019) dikutip dari Kompas.com.
Sanksi Partai
Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad buka suara soal anak buahnya yang meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mundur dari jabatannya.
Ia menyebut, kasus yang menyeret nama Ketua DPC Jakarta Timur Gerindra Ali Lubis ini sedang ditangani oleh partainya.
Hal ini disampaikannya usai bertemu Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota.
"Masalah Ketua DPC sendiri sudah diberikan arahan. Sudah kami ingatkan," ucapnya, Senin (25/1/2021).
Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman mengatakan, pihaknya telah memberi teguran kepada Ali Lubis.
"Sudah kami sanksi, kami tegur dan ingatkan," ujarnya di Balai Kota.
Gerindra Klaim Pendapat Pribadi
Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut, pernyataan Ketua DPC Jakarta Timur Gerindra Ali Lubis yang meminta Gubernur Anies Baswedan mundur jabatannya merupakan pendapat pribadi.
Hal ini dikatakannya usai bertemu dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota.
"Apa yang disampaikan Ketua DPC Jakarta Timur adalah pendapat pribadi," ucapnya, Senin (25/1/2021).
Ia menegaskan, pernyataan yang dilontarkan oleh Ali Lubis ini tak ada kaitannya dengan Gerindra.
"Sebagai Ketua DPC tidak boleh menyatakan pendapat pribadi tanpa koordinasi dengan partai, karena menyangkut hal yang prinsipil," ujarnya.
Teguran pun disebutnya telah diberikan Gerindra kepada salah satu kadernya itu.
"Ketua DPC sendiri itu sudah diberikan arahan langsung oleh Wakil Ketua Umum pak Habiburokhman, dan sudah diberikan semacam, diingatkan," tuturnya.
Wagub DKI Ikut Bereaksi
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria buka suara soal pernyataan Ketua DPC Jakarta Timur Gerindra Ali Lubis yang meminta Gubernur Anies mundur dari jabatannya.
Ia menyebut, pernyataan Ali Lubis itu merupakan pendapat pribadi dan tidak ada kaitanya dengan Partai Gerindra.
Ketua DPD DKI Jakarta Gerindra ini pun meminta seluruh kader untuk mengikuti kebijakan yang diambil partai.
"Hendaknya semua kader mengikuti arah kebijakan partai, pendapat pribadi tidak boleh melebihi kebijakan partai," ucapnya, Senin (25/1/2020).
Terlebih, Gerindra bersama PKS merupakan partai yang mengusung Anies-Sandi saat Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI pada 2017 silam.
Ia pun menegaskan, Gerindra tetap mendukung mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu memimpin Jakarta.
"Kebijakan partai selama ini tetap, memberikan dukungan yang penuh pada kepemimpinan pak Anies-Sandi dan sekarang Anies-Ariza," ujarnya di Balai Kota.
Pernyataan sikap ini disampaikan Ariza usai pertemuannya dengan petinggi partai, yaitu Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman sore tadi.
Adapun pertemuan itu berlangsung di ruang kerja Ariza di Gedung Balai Kota Jakarta.
"Jadi, kami di partai selalu bersinergi positif, antara saya dan kader lain, pimpinan, terus koordinasi," kata dia.
"Saya sebagai Wagub dapat supporting penuh dari partai, dari DPP," tambahnya menjelaskan
Bagi kader Gerindra yang ingin menyampaikan kritik, Ariza berharap, hal itu disampaikan secara langsung kepada partai, bukan melalui media sosial.
"Kritik dan masukan tetap perlu sejauh disampaikan dengan cara yang lebih baik. Kritik internal bisa disampaikan secara tertulis, kemudian melalui rapat-rapat internal. Tidak perlu disampaikan ke publik atau media," tuturnya.
PDIP Buka Pintu
Nama Ketua DPC Jakarta Timur Gerindra Ali Lubis menjadi buah bibir setelah meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mundur dari jabatannya.
Akibat ulahnya itu, Ali Lubis terancam dipecat dari partai berlambang burung garuda itu.
Terkait hal ini, Ketua Fraksi PDI Perjuangan gembong Warsono buka suara, ia menyebut partainya siap menampung bila Ali Lubis dipecat dari Gerindra.
Sebab, PDIP merupakan partai yang terbuka bagi siapapun yang mau bergabung.
"PDIP itu partai terbuka, siapa saja boleh bergabung," ucapnya, Selasa (26/1/2021).
Meski demikian, ia mengaku menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada Ali Lubis.
Sebab, hal ini dinilai Gembong sebagai suatu pilihan politik yang tidak dapat diintervensi.
"Saya kira ini sepenuhnya diserahkan ke pak Ali Lubis, karena ini soal pilihan politik," ujarnya saat dikonfirmasi.
"Kami tidak bisa ikut campur dalam konteks ini," tambahnya menjelaskan.
(Tribunnews.com/TribunJakarta.com/ Dionisius Arya Bima Suci)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Siapa Ali Lubis? Kader Gerindra yang Minta Anies Mundur, Pernah Jadi Pengacara Fadli Zon-Ahmad Dha