Sebab pemuda itu nekat kembali ke kawasan tempat tinggalnya dengan alasan ingin mencari keberadaan sang ibu.
Akibatnya bogem mentah dan sumpah serapah warga sekitar harus dirasakannya.
Hingga akhirnya kondisi itu mereda, setelah aparat kepolisian mengamankan Taswin.
Namun saat digiring menuju ke mobil polisi, warga yang sudah begitu kesal langsung mengerumuninya dan seketika melayangkan bogem mentah terhadap pemuda itu.
Aksi dorong-dorongan hingga terguling dan dapat dihindarkan.
Hingga akhirnya polisi terpaksa melontarkan tembakan ke udara sebanyak 5 kali untuk meredam emosi warga.
Ketua RT 37 Jalan KH Ahmad Dahlan Kecamatan Bukit Kecil Palembang, Marta Dinata (59) mengatakan, kekesalan warga dikarenakan tak tahan melihat Taswin yang kembali datang ke lokasi kebakaran.
"Dia (Taswin) juga mengakui memang dia yang menyebabkan kebakaran kemarin. Dia sengaja membakar sprei sehingga terjadi kebakaran," ujarnya.
Dari penuturan Taswin yang disampaikan Marta Dinata, tindakan itu sengaja dilakukan lantaran kesal tak diberi uang oleh ibunya.
"Jadi dia sengaja membakar sprei dan langsung kabur," ujarnya.
Kedatangan Taswin kembali untuk mencari keberadaan kedua orang tuanya.
Namun bukannya bertemu, Taswin justru jadi bulan-bulan warga yang emosi.
"Tapi mereka tidak langsung datang ke saya. Mereka minta maaf ke beberapa warga dan setelah itu pergi tidak tahu kemana," ujarnya.
Dia menyebut bahwa Taswin memang sudah berulang kali berulah di wilayahnya.
"Kalau bisa orang itu tidak usah lagi datang kesini. Sudah sering dia buat ulah. Sebelumnya juga pernah mau bakar rumah, tapi berhasil digagalkan. Sekarang aksinya berhasil dan 18 rumah yang terbakar karena ulah dia," ujar Marta.