Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK -
RAMA (19) menjadi muncikari karena tidak memiliki pekerjaan. Rama lulus dari SMA tahun 2018.
Sejak saat itu dia menjadi muncikari karena diajak temannya. Kini, Rama punya 4 pekerja seks komesial (PSK) yang masih di bawah umur.
Rama menjajakannya di sebuah hotel di kawasan Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sudah dua tahun belakangan berkecimpung di dunia prostitusi.
Dirinya memilih jalan menjadi muncikari setelah lulus dari bangku SMA pada 2018 lalu.
"Karena posisi saya lagi dalam keadaan nggak kerja. Jadi saya kayak pusing dengan nyari kerjaan, terus saya ikut jadi kayak muncikari gitu," kata Rama di Mapolsek Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (27/1/2021) malam.
Diceritakan Rama, setelah lepas dari pendidikan formal, dirinya sempat kebingungan mencari pekerjaan.
Di sela-sela menganggur, Rama mengaku ada seorang teman yang mengenalkannya dengan dunia prostitusi.
Lantaran sudah kepalang butuh uang untuk kebutuhan sehari-hari, Rama akhirnya memilih menjadi muncikari.
"Awalnya sih dari teman-teman saya gitu. Terus saya ditawar-tawarin gitu. Akhirnya saya mau nggak mau jadi kayak begitu (muncikari)," ucap dia.
Menurut Rama, ada dua orang temannya yang juga menjadi muncikari dalam bisnis lendir gadis belia ini.
Dua orang tersebut, kata Rama, ialah seorang pria bernama R dan wanita bernama M.
Rama mengaku awal dirinya mencari-cari remaja belasan tahun untuk dijadikan PSK berdasarkan perkenalannya dengan kedua orang itu.
"Ada temen yang nanya gitu, terus tiba-tiba kayak 'ada yang mau (PSK) nggak?' Gitu. Nanyanya lewat WA, nanyain biasa aja," kata Rama.
Keempat gadis remaja yang dijajakan Rama merupakan warga Jakarta Pusat yang kerap kali diajaknya ikut nongkrong di kafe-kafe.