Pernah satu kali Leida melayani pelanggan yang memperlakukannya kasar dan banyak maunya.
"Banyak minta ganti gaya,” keluh Leida.
Baca juga: Atta Halilintar Bocorkan Tempat Akad Nikah, Ini Rencana Resepsi Jika Aurel Hermansyah Keburu Hamil
Wanita 18 tahun ini mengaku, keretakan rumah tangga orang tuanya di Riau sedikit banyak membuatnya memilih profesi sebagai pekerja seks komersial.
"Orang tua sudah pisah, terus aku ngerantau,"
"Kenalan sana-sini, ya sudah jadi tinggal di sini deh," kenang Leida.
Mudahnya mendapat rupiah, membuat Leida anteng melayani para pria hidung belang yang mencari kepuasan dari orang sepertinya.
"Lumayan kan, sehari bisa (melayani) empat sampai lima lah. Dikalikan saja tuh uangnya," ucap Leida.
Ia tak lagi memikirkan bangku pendidikan.
Leida hanya tamatan sekolah menengah atas ini hanya berpikir, bagaimana bertahan hidup seorang diri tanpa kasih sayang keluarga.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Blok A Pasar Tanah Abang Berlangsung Selama Enam Hari
"Tadinya sudah ngelamar kerja. Tapi gak pernah dipanggil,"
"Lagian juga gajinya gak seberapa kan namanya juga lulusan SMA," kata dia.
Satu pelanggan berlalu, Leida kembali melirik ponselnya.
Kini, ia siap kembali menebar umpan untuk calon pelanggan berikutnya.
Tak butuh waktu lama, Leida mendapat pelanggan baru.
Ia langsung mengambil handuk dan menuju kamar mandi untuk bersih-bersih sebelum memberi servis.