"Biasanya selalu mengungsi di Universitas Borobudur, baru kali ini saja mengungsi di tenda sama keluarga. Walaupun enggak terlalu nyaman, tapi enggak berkerumun," kata Amalia.
Dia takut karena beberapa warga RW 04 sebelumnya terpapar Covid-19 yang mudah menular lewat droplet atau partikel air liur saat berbicara, batuk, bersin.
Partikel air liur ini rentan menular bila berbicara dengan seseorang tanpa jaga jarak, pun sudah mengenakan masker risiko penularan tetap ada.
Terlebih pada Jumat (19/2) malam saat Kali Sunter meluap satu warga RW 04 meninggal akibat Covid-19 saat menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati.
"Beberapa warga (RW 04) lain ada yang sebelumnya kena Covid-19 juga, tapi sudah sembuh. Kita menghindari kerumunan, sesuai protokol kesehatan kata pemerintah," ujarnya.
Pertimbangan tak mengungsi di Universitas Borobudur juga karena lama waktu yang dihabiskan di posko hingga bisa bermalam kembali di rumah.
Pasalnya saat banjir surut nanti warga tak langsung bisa bermalam di rumah, mereka harus membersihkan timbunan lumpur bercampur sampah imbas banjir.
"Dengan ketinggian banjir seperti ini (2-3 meter) perkiraan butuh waktu minimal empat hari buat bersihin rumah. Jadi ke rumah cuman buat bersih-bersih saja, tidur tetap di posko," tuturnya.
Lain dengan Nanang dan Amalia, Irwan Setiawan (60) yang juga warga RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu memilih bertahan di rumahnya.
Meski jarak rumahnya dengan aliran Kali Sunter hanya berkisar 10 meter atau termasuk paling parah terdampak, dia memilih tidak mengungsi.
"Kalau mengungsi takut kerumunan, lagi Covid-19 seperti ini kan. Saya sama keluarga milih bertahan di rumah saja, menghindari kerumunan di posko pengungsian," kata Indra.
Ketua RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu Irwan Kurniadi mengatakan hingga Jumat (19/2) tercatat dua kasus Covid-19 aktif, satu menjalani isolasi mandiri di rumah.
Satu lagi masih menjalani perawatan di fasilitas kesehatan, hal ini jadi perhatian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu.
"Kemarin 75 warga, pengungsi termasuk pengurus RT/RW menjalani swab antigen di Universitas Borobudur. Alhamdulillah hasil tesnya semua negatif Covid-19," kata Irwan.
Baca juga: Penampakan Banjir di Kapuk Muara: Permukiman Warga Terendam, Akses Jalan Lumpuh
Gugus Tugas RW 04 membagi para pengungsi ke Universitas Borobudur, tiga tenda di Kolong Tol Becakayu, sekretariat RW 04, satu rumah pemuka agama.