TRIBUNJAKARTA.COM - Partai Demokrat tidak hanya kali ini saja menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).
Sebelum KLB di Medan tahun 2021 ini digelar, Partai Demokrat pada tahun 2013 lalu juga pernah menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) di Bali.
Namun bedanya, pada KLB di Bali tahun 2013 lalu, digunakan Partai Demokrat untuk menyelamatkan kader yang akan mengikuti pemilihan legislatif (pileg) tahun 2014.
Hal ini karena, pada periode tersebut, kredibilitas Partai Demokrat sedang digoncang karena kasus korupsi sejumlah kadernya.
Untuk KLB Partai Demokrat di Medan kali ini, dinilai pengamat politik Universitas Sumatera Utara (USU) Warjio, lantaran adanya jarak antara kader senior dengan kader junior.
Diketahui sejak terpilih secara aklamasi pada 15 Maret 2020 dalam Kongres V Partai Demokrat di Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY banyak merangkul kader muda masuk ke dalam struktur kepengurusan DPP Partai Demokrat.
Hingga akhirnya muncul Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) secara inskotitusional, yang berimbas pada pemecatan tujuh orang kader yakni Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, Ahmad Yahya dan Marzuki Alie.
TONTON JUGA:
"Saya melihat masih konteks seperti itu. Terutama pascapemilihan ketua umum, banyak friksi dan kepentingan. Ada muncul kesenjangan pascaterpilihnya AHY, ada gap antara senior dan junior," ujar Warijo.
"Di kepengurusan AHY, banyak sekali junior. Para senior ini merasa tidak nyaman atau tidak diberi tempat lagi," sambungnya.
Cerita KLB Partai Demokrat di Bali
Sementar itu, mantan anggota Partai Demokrat yang juga Sekretaris Jenderal Partai Hanura Gede Pasek Suardika menceritakan kejadian sebenarnya di balik Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Bali pada 2013.
Baca juga: KLB Partai Demokrat di Medan Ricuh, Massa Berbaju Moeldoko Menyerang, Massa AHY Kocar-Kacir
Baca juga: Sosok Darmizal yang Ngebet Dukung Moeldoko, Dipecat Partai Demokrat, Jadi Relawan Jokowi
Baca juga: Film Zerre Pendekar Ufuk Timur Siap Dirilis, Perjuangan Atlet Pencak Silat Asal Papua di PON XX
Baca juga: Ini Gaji Wali Kota Solo yang Akan Diterima Gibran Rakabuming, Sebanding dengan Pengusaha Kuliner?
KLB tahun 2013 itu menjadi saksi terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ketua umum baru.
Pasek yang dahulunya merupakan anggota Partai Demokrat ini menuliskan sejumlah peristiwa di KLB Bali tersebut.
Gede Pasek Suardika menyatakan, ia menceritakan KLB Partai Demokrat di Bali karena didesak banyak pihak untuk mengungkapnya.