Mengenal Felucia Sengky Wanita Pertama Menjabat Kepala Imigrasi Tangerang Berhasil Meraih WBBM

Penulis: Ega Alfreda
Editor: Erik Sinaga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Felucia Sengky Ratna selaku Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Tangerang yang memaknai Hari Perempuan Internasional dengan kesetaraan gender, Senin (8/3/2021).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG – “Hari perempuan internasional dimaknai sebagai perayaan pencapaian atas upaya untuk mewujudkan kesetaraan gender yang selama ini diperjuangkan,” kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Tangerang, Felucia Sengky Ratna, Senin (8/3/2021).

Bukan karena tanpa alasan, ia berkata demikian sembari merayakan hari perempuan internasional dunia yang jatuh pada hari ini.

Betul, seperti yang diketahui, Sengky yang sudah menjabat selama sekira dua tahun sebagai pimpinan Imigrasi Tangerang tersebut merupakan wanita Tangguh.

Wanita lulusan Sarjana Hukum Universitas Padjadjaran pada tahun 2007 tersebut pantas disebut sebagai wanita tangguh lantaran menjadi sosok wanita yang berhasil menakhkodai Imigrasi Tangerang.

Sebab, Imigrasi Tangerang menaungi tiga daerah Tangerang Raya sekaligus.

Mulai dari Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Tangerang Selatan.

Pada hari wanita sedunia ini, ia memaknainya dengan sesuatu yang mendalam yakni, gender bukan sebuah tembok untuk berprestasi.

“Meskipun sampai saat ini masih dirasakan adanya ketimpangan dalam kesetaraan gender namun upaya-upaya untuk penyetaraan tersebut masih tetap bergulir,” ujar Sengky kepada TribunJakarta.com.

Ia mengaku, bukan sesuatu hal yang mudah bisa menakhodai kantor Imigrasi Tangerang.

Benturan gender menjadi alasan utamanya terlebih, banyak stafnya yang jauh lebih senior dan seorang pria.

Namun, itu semua ia lewati dengan senyuman dan hati yang besar sebagaimana layaknya seorang pemimpin wanita.

“Pada Beberapa pengalaman, saya merasa masih ada persepsi bahwa wanita belum tentu  mampu menyelesaikan tugasnya secara optimal karena bekerja masih mengedepankan perasaan dan juga halangan-halangan perempuan pada umumnya sehingga tidak dapat bekerja secara professional,” cerita Sengky.

“Padahal sebenarnya ya tidak, kita mampu menampilkan performa terbaik bagi institusi,” sambung wanita kelahiran Salatiga tahun 1979 tersebut.

2020 merupakan tahun yang luar biasa bagi Felucia Sengky.

Halaman
123

Berita Terkini