Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, DUREN SAWIT - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) gerebek dua lokasi yang dijadikan penampungan calon pekerja imigran ilegal di Jakarta Timur, Selasa (16/3/2021).
Dipimpin Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, penggerebekan berlangsung di dua lokasi berbeda.
Lokasi pertama berada di Jalan Bumi Raya, Duren Sawit, Jakarta Timur dan lokasi kedua berada di Apartemen Bassura City.
Baca juga: Rizieq Shihab dan Pengacara Walk Out dari Sidang Perkara RS UMMI Bogor
Pada lokasi pertama, BP2MI mendapati 14 calon pekerja imigran ilegal yang hendak dikirim ke Timur Tengah, yakni ke Arab, Dubai dan Turki.
Berada di dalam rumah dua lantai, 14 calon pekerja imigran didapati sedang berada di dalam kamar.
"Tadi di Duren Sawit mereka yang akan diberangkatkan ke Timur Tengah sebagai pekerja rumah tangga dan dipastikan perusahaannya tidak memiliki izin, sudah tutup. Keberangkatan itu dipastikan ilegal karena bekerja rumah tangga sektor pekerjaan yang sudah ditutup oleh pemerintah Indonesia sejak tahun 2012," kata Benny di Jakarta Timur, Selasa (16/3/2021).
Baca juga: Bandar 5 Kilogram Narkoba di Bandara Soekarno-Hatta Meregang Nyawa Saat Ditangkap
Berbekal dari informasi di lokasi pertama, pihak BP2MI menuju ke Apartemen Basura City, Jatinegara, Jakarta Timur.
Sebanyak 11 calon pekerja imigran ilegal didapati berada di Tower G Lantai 11.
"Kita bergerak atas informasi dari Duren Sawit di Bassura City Apartemen Tower G LT 11 ada 11 calon pekerja migran yang juga akan diberangkatkan ke Timur Tengah," jelasnya.
Dari penggerebakan ini, BP2MI berhasil menyelamatkan 25 calon pekerja imigran ilegal.
Pasalnya, calon pekerja imigran ini memang rentan mengalami kekerasan fisik, mental, bekerja melebihi jam kerja hingga pemutusan kerja secara sepihak.
"Kita melakukan penyelamatan hari ini. Kita akan bawa ke shalter (penampungan sementara) di Ciracas. Semua dalam perlindungan negara, dalam pembiayaan pemerintah Indonesia. Ini langkah kita untuk menyelamatkan sebelum mereka menjadi korban sindikat pengiriman pekerja ilegal," tandasnya.