TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Anggota Brimob Abrip Asep akhirnya ditemukan setelah 17 tahun menghilang saat Tsunami Aceh.
Ditemukannya Abrip Asep membuat keluarga polisi lain di Lubuklinggau memiliki harapan.
Keluarga Briptu Benson di Lubuklinggau mempunyai harapan yang sama mengenai keberadaan anggotanya.
Briptu Benson hilang bersamaan Tsunami Aceh menelan ribuan korban jiwa Minggu, 26 Desember 2004 lalu.
Anggota Brimob Abrip Asep telah ditemukan di RSJ Banda Aceh.
Ia sempat dinyatakan gugur dalam bencana Tsunami Aceh 26 Desember 2004.
Ternyata, Abrip Asep ternyata ditemukan di Rumah Sakit JIwa Zaenal Abidin Banda Aceh.
Ajun Brigadir Polisi (Abrip) ditemukan Bripka Indra dan rekannya yang mendatangi Rumah Sakit Jiwa Zaenal Abidin Banda Aceh, Rabu, 17 Maret 2021, setelah mendapat informasi awal.
Dikutip dari TribunSumsel.com, Briptu Benson awalnya menjalankan tugas di Polres Bengkulu Selatan.
Kemudian dia ditugaskan BKO ke Polda Bengkulu dikirim ke Aceh dalam rangka bantuan pengamanan.
Saat dinyatakan hilang Briptu Benson menyandang pangkat terakhir yakni Bripda, namun pihak Polri memberikan kenaikan pangkat menjadi Briptu Anumerta.
Polda Bengkulu saat itu sempat menurunkan bantuan mencari keberadaan Briptu Benson di Aceh.
Briptu Benson, lahir pada tanggal 12 Agustus 1979 ia merupakan anak pasangan Dahri dan Nurma Samsia dengan NRP. 79081028.
Ibunda Briptu Benson, Nurma Samsia menaruh harapan besar setelah melihat Abri Asep ditemukan.
Ia berharap Briptu Benson juga bisa ditemukan meski telah belasan tahun lalu hilang.
"Saat tahu berita ini di tv. Saya semakin berharap Allah SWT bisa mempertemukan kami lagi. Apapun keadaan dan kondisi anak saya, paling tidak ada informasi yang bisa kami telusuri," ungkapnya pada wartawan, Kamis (18/3/2021).
Saat bencana tsunami di Aceh terjadi Nurma mengaku tidak memiliki firasat sama sekali, bahwa anaknya akan gugur dalam bencana alam tersebut.
"Saat itu tidak ada firasat sama sekali, sampai sekarang bahkan anak saya tidak pernah hadir dalam mimpi," ujarnya.
Nurma sampai saat ini, masih menaruh harapan besar agar Benson bisa kembali ke rumah dan sangat meyakini bahwa anaknya masih hidup.
"Saya yakin dia (Benson) masih hidup," tambahnya.
Meski begitu, keluarga Briptu Benson saat ini mengaku bangga dan mengapresiasi langkah Polri telah memberikan penghargaan kepada keluarga lewat santunan yang diberikan kepada orang tuanya.
Baca juga: Kondisi Memprihatinkan Anggota Brimob Abrip Asep Ditemukan, 17 Tahun Menghilang di Tsunami Aceh
Baca juga: 17 Tahun Tsunami Aceh Berlalu, Anggota Brimob Abrip Asep Ditemukan di RSJ Banda Aceh, Ini Kondisinya
Kisah Abri Asep
Bahagia bercampur rasa haru menyelimuti para sahabat Bharaka Asep, seorang personel Polisi yang sempat dinyatakan meninggal dunia dalam musibah gempa dan tsunami 26 Desember 2004 silam.
Bagaimana tidak, selama 17 tahun musibah dahsyat tersebut sudah berlalu, tidak ada sedikit pun kabar tentang Asep yang merupakan Anggota Resimen II Pelopor Anggkatan 351 99/00 itu masih hidup.
Bahkan rekan-rekannya mengenangnya meninggal sebagai syuhada.
Informasi yang diperoleh Serambinews.com, Rabu (17/3/2021) termasuk yang disampaikan Kapolsek Baitussalam, Ipda Safrizal SSos menyebutkan tahun 2004 itu, Asep sebagai pasukan Bantuan Keamanan Operasional (BKO) Brimob Resimen II Kedung Halang Bogor ke Polda Aceh saat itu bertugas di Poskotis Brimob Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar.
Pada saat itu Asep masih Bhayangkara Muda dan masih menyandang pangkat Ajun Brigadir Polisi (Abrip) dan lulusan Sekolah Tamtama Polri tahun 1999/2000.
Informasi yang dihimpun Serambinews.com, dijelaskan pada saat terjadi musibah tsunami mengguncang Aceh tahun 2004 lalu, Asep sedang melaksanakan tugas di posko pengamanan.
Hal tersebut berkaitan saat itu Aceh masih bergejolak.
Musibah dahsyat yang terjadi pagi minggu itu menghantam dan menyapu bersih apapun, termasuk posko Asep bertugas bersama seluruh bangunan-bangunan lain dan rata dengan tanah.
Bahkan musibah itu menelan korban sedikitnya hingga 280.000 jiwa yang menjadi korban.
Lalu Asep juga dilaporkan hilang dalam musibah tersebut hingga disematkan gelar sebagai Abrip Anumerta Asep.
Ipda Safrizal pun membagikan momen sejumlah percakapan yang beredar di WhatsApp di saat Asep ditemukan di RSJ Aceh, pada Rabu (17/3/2021).
Menurutnya, awalnya sebuah pesan WhatsApp beredar di grup leting 351 Nusantara dengan kondisi orang tersebut dalam foto sedang berada di RSJ Banda Aceh yang dishare oleh anggota polisi yang dikenal sebagai Abu Iskandar, sekitar pukul 22.18 WIB Selasa (16/3/2021) malam
Kemudian rekan-rekan leting 351 di grup itu berkomentar bahwa wajah orang tersebut tidak asing sampai seorang anggota polisi Bahrul Walidin mengomentari di grup WA bahwa foto itu mirip Asep.
Selanjutnya Bahrul Walidin pun berusaha mencari foto-foto yang pernah dishare di facebook pada saat mengenang 16 Tahun Tsunami.
Lalu Bahrul mengambil foto Asep yang dianggap salah satu korban tsunami di facebook dan disandingkan dengan foto yang dishare di grup WA. Hasilnya sangat mirip.
Kemudian dari berbagai komentar yang di peroleh baik di dalam grup maupun di grup Mako Brimob ada ciri-ciri yang mengarah ke Bharaka Asep yang pada saat itu BKO di Pos Ujong Pancu Peukan Bada.
Pada tanggal 17 Maret 2021 pukul 09.00 WIB salah satu rekan leting 351 Bripka Indra Syaputra Banit Intelkam Polda Aceh, melakukan pengecekan ke RSJ dan dishare ke grup WA.
Kemudian lanjut Ipda Safrizal membacakan isi WhatsApp tersebut sekitar pukul 12.00 WIB Ipda Zulkarnel, SE (Kepala Polsubsektor Blangbintang Aceh Besar) mendatangi RSJ untuk ikut memastikan kebenaran orang tersebut apakah benar Asep yang dikenal atau bukan.
Menurut penuturan Ipda Zulkarnel, setelah melihat fisik dengan ciri-ciri yang disebutkan oleh abang kandung Asep dan sewaktu dirinya masih dipusat pendidikan (Pusdik) Brimob waktu Pendidikan, ternyata secara fisik hampir dipastikan bahwa orang dalam foto di RSJ tersebut adalah benar Asep.
“Tentu saat ini perasaaan haru para sahabat di Polda Aceh di saat ada informasi dari pihak Rumah Sakit Jiwa Aceh kalau salah satu pasiennya diduga adalah personil Polri,” kata Kapolsek Baitussalam ini.
Begitu mendengar itu Bripka Indra bersama rekan-rekannya langsung ke rumah sakit dan mendapati Asep sedang berada di tengah para pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
“Pada saat mereka datang Abrip Asep tidak merespon dengan normal. Hal itu bisa dimaklumi. Sampai sejauh ini pihak rumah sakit telah mencocokan ciri fisik serta ciri lainnya dan mendekati ciri seorang Abrip Asep. Kecocokan ini masih perlu koordinasi dengan pihak keluarganya di Palembang,” terang Safrizal menjelaskan ke Serambinews.com.
Abrip Asep yang memang sudah dianggap hilang dan diduga sudah meninggal dunia dalam musibah tsunami Aceh 2004 itu, saat ini ditemukan kembali, sebagai seorang yang sempurna, meski alami gangguan jiwa.
Rasa syukurpun tak henti-hentinya Allah pemberi kehidupan atas mukjizat itu, lanjut Safrizal. “Keluarga Besar Polri akan bahagia atas informasi ini.
Semoga saja bisa sehat kembali dan sudi kiranya bapak Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, SIK, MSI mengakomodasi beliau (Asep) untuk kembali menjadi anggota Polri dengan pangkat yang disesuaikan dengan jasa dan aturan kepangkatan yang berlaku,” pungkas Ipda Safrizal.(*)
Berita lain tentang Tsunami Aceh
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Keluarga Briptu Benson di Lubuklinggau Berharap Ditemukan Seperti Abrip Asep, .
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Dikenang Sebagai Syuhada & Meninggal saat Tsunami Aceh 17 Tahun Lalu, Polisi Ini Ditemukan di RSJ,