LIVE Pukul 15.00 WIB, Pertandingan Catur GM Irene Sukandar Vs Dewa Kipas, Siapa yang Akan Menang?

Editor: Muji Lestari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pecatur Irene Kharisma Sukandar.

Banyak warganet kemudian menyerang Levy Rozman yang dianggap menginisiasi gerakan untuk melaporkan akun Dewa Kipas ke tim analis algoritma Chess.com.

Dewa Kipas atau yang memiliki nama asli Dadang Subur (kanan) ketika diwawancara wartawan Tribun Jabar Kemal Setia Permana. (kemal setia permana/tribunjabar)

Levy Rozman dianggap bertanggung jawab terhadap kejadian pemblokiran, kendati penutupan sebuah akun di Chess.com sejatinya tidak bisa dilakukan hanya karena adanya laporan secara serentak dari khalayak.

Pihak Chess.com dalam pernyataan resminya mengindikasikan adanya tindak kecurangan oleh Dewa Kipas.

Tingkat akurasi langkah Dewa Kipas yang nyaris sempurna pada kurun 22 Februari sampai 2 Maret, disinyalir adalah hasil dari pemakaian cheat engine sebagai pembisik langkah.

Baca juga: Video Satu Keluarga Naik Sepeda Motor Jambret Tas Wanita di Jakarta Barat, Korban Jatuh Terseret

Menurut ahli teknologi informasi PB Percasi, Heri Darmanto, dalam sesi konferensi pers bertajuk “Edukasi Catur Daring dan Problematikanya: Kasus Dewa Kipas”, 11 Maret silam, rata-rata setiap hari ada 500 akun yang diblokir oleh Chess.com.

Pemakaian cheat engine menjadi salah satu penyebab utama dari kebanyakan akun yang ditutup paksa.

Grand Master kebanggaan Indonesia, Susanto Megaranto, yang juga turut hadir sebagai pembicara, lantas mengisahkan permasalahan pemakaian cheat engine di ranah Chess.com.

Kata Susanto Megaranto yang juga sering bermain di Chess.com, tipikal pemain pemakai cheat engine, atau pecatur daring biasa menyebutnya jin, bisa dideteksi.

“Pengalaman saya menghadapi lawan-lawan yang menggunakan engine, atau kalau di percaturan online disebut jin, tiap lawan jin biasanya menawarkan draw cepat,” kata Susanto Megaranto mengisahkan.

“Kadang, tiap langkah ada jeda waktu 10 detik, selalu identik, hampir mirip sekitar 10 detik, jadi jelas curiga, karena ada langkah pasti.”

“Kalau langkah pasti, kita sebagai Grand Master sudah pasti tahu, tapi dia spare waktunya mirip-mirip saja sekitar 10 detik. Curiga kalau udah kayak gitu, karena biasanya pakai jin,” ujar Susanto Megaranto lagi.

Pemaparan Susanto Megaranto itu tampak klop dengan fenomena Dewa Kipas di Chess.com.

Kiprah Dewa Kipas di papan catur virtual mengambil jeda waktu berpikir yang identik dalam setiap langkah.

Temuan tersebut memunculkan kecurigaan karena akun Dewa Kipas membutuhkan waktu relatif serupa untuk sebuah langkah simpel yang seharusnya rampung dalam tempo singkat.

Baca juga: Viral Video Diduga Rumah Mewah Kerampokan, Perabotan Sampai Keramik Dikuras Habis, Ini Penampakannya

“Contohnya di partai lawan GothamChess itu, kenapa kuda beliau yang ada di E4, di langkah ke-19, kuda yang sangat bagus, makan D2 dengan waktu 17 detik, tak masalah, itu normal,” kata GM Irene Kharisma.

Halaman
123

Berita Terkini