Polemik Tugu Pamulang

Gubernur Banten Ungkap Alasan Dibangunnya Tugu Pamulang

Penulis: Jaisy Rahman Tohir
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi Tugu Pamulang di Bundaran Pamulang, Jalan Siliwangi, Kecamatan Pamulang, Tangsel, Rabu (14/4/2021).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, PAMULANG - Polemik Tugu Pamulang akhirya membuat Gubernur Banten, Wahidin Halim, angkat bicara.

Dalam keterangan resminya, Wahidin menjelaskan awal mula mengapa Tugu Pamulang dibangun.

Sebelum dibangun tugu, Bundaran Pamulang yang merupakan lahan aset milik Provinsi Banten itu kumuh.

Baca juga: Evaluasi Belajar Tatap Muka, Wagub DKI: Tak Ada Klaster Covid-19, Siswa Senang Belajar di Sekolah

Papan baliho yang berada di tengah bundaran tersebut tidak terurus bahkan banyak sampah.

Ingin membuat kondisi bundaran lebih baik, Pemerintah Provinsi Banten memutuskan untuk membangun tugu. 

“Setelah saya menggali persoalan, mempelajari  tentang latar belakang dan lain sebagainya, perlu saya tegaskan bahwa pembangunan tugu atau menara itu dibangun tahun 2018 dan sudah dinyatakan selesai final. Tugu itu dibangun dengan latar belakang dan pertimbangan, karena sebelumnya lokasi itu kumuh. Ada baliho yang rusak, miring, dan di bawahnya juga banyak sampah-sampah," ungkap Gubernur di Rumah Dinas Gubernur Banten Jalan Ahmad Yani, nomor 158, Sumur Pecung, Kecamatan Serang, Kota Serang, Kamis (15/04/2021).

"Dalam rangka revitalisasi sehingga salah satu konsep penanganannya yaitu dengan membangun tugu, yang merupakan lahan milik Pemerintah Provinsi Banten,” tambah Wahidin.

Wahidin juga mengungkapkan filosofi Tugu Pamulang yang saat ini berdiri.

Menurutnya, besi melingkar pada Tugu Pamulang menyimbolkan ilmu pengetahuan seperti keberadaan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) di Tangerang Selatan (Tangsel).

Baca juga: Banjir Hujatan, Wakil Gubernur Banten Instruksikan Tugu Pamulang Dibongkar

Selain itu, masih menurut Wahidin, enam tiang pada Tugu Pamulang menyimbolkan enam kecamatan yang ada di Tangsel. 

Padahal jumlah kecamatan di Tangsel ada tujuh, yakni: Pamulang, Setu, Serpong, Serpong Utara, Pondok Aren, Ciputat Timur dan Ciputat.

"Bagaimana mengkolaborasi simbol-simbol yang ada, seperti di sana terdapat Puspitek dan tiangnya yang menggambarkan tentang kondisi enam kecamatan yang ada. Tentunya ada pertimbangan-pertimbangan filosofis yang perencana sendiri bertanggung jawab terhadap hasil dari perencanaan secara teknis," papar Wahidin.

Seperti diketahui, Tugu Pamulang berada di Bundaran Pamulang, Jalan Siliwangi, Pamulang, Tangsel.

Bentuknya berupa rangka besi putih seperti tabung setinggi sekira 10 meter dengan kubah di atasnya yang juga berwarna putih.

Halaman
123

Berita Terkini