Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memgungkap strategi yang bakal dilakukan pihaknya dalam mengatasi lonjakan angka kemiskinan di ibu kota.
Ia menyebut, ada berbagai program yang bakal dijalankan Pemprov DKI demi menggerakan kembali perekenomian di ibu kota.
"Tentu kami mengantisipasi dengan cara menggiatkan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah)," ucapnya, Rabu (21/4/2021).
Selain itu, stimulus ekonomi juga bakal diberikan kepada pelaku usaha agar roda perekonomian kembali berputar.
"Pemerintah melakukan upaya program stimulus ekonomi, seperti pemberian insentif pajak," ujarnya di Balai Kota.
"Kemudian, berbagai program mendorong mensosialisasikan menggerakan memberikan bantuan, khususnya bagu masyarakat kecil, bagi UMKM di samping bantuan sosial tunai," tambahnya menjelaskan.
Diakui Ariza, jumlah warga miskin di DKI Jakarta memang meningkat di tahun 2020 lalu.
Politisi Gerindra ini menyebut, masalah kemiskinan tak hanya terjadi di Jakarta. Tapi juga di banyak negara-negara lain di dunia imbas pandemi Covid-19.
"Angka kemiskinan karena pandemi Covid-19 tidak hanya di Jakarta, seluruh daerah, seluruh Indonesia, mungkin seluruh dunia terjadi peningkatan angka kemiskinan," kata Ariza.
Baca juga: Istri Digoda, Suami Nekat Tusuk Tetangga Lalu Buang Korban ke Sungai
Baca juga: Adu Kuat Persija vs Persib di Final Piala Menpora, Berikut Rekor Pertemuan Kedua Tim dalam 10 Tahun
Baca juga: Panitia Piala Menpora Tidak Perketat Pengamanan saat Laga Final Persija vs Persib
Diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui, jumlah warga miskin di ibu kota meningkat pada 2020 lalu.
Anies pun menyalahkan pandemi Covid-19 yang disebutnya sebagai biang keladi meningkatnya jumlah warga miskin.
"Terjadinya pandemi Covid-19 menjadi faktor penyebab kenaikan jumlah penduduk miskin di ibu kota," ucapnya, Senin (19/4/2021).
Anies menyebut, jumlah penduduk miskin di Jakarta pada September 2020 tercatat sebanyak 496,84 ribu orang atau 4,69 persen.
Sedangkan, jumlah penduduk miskin di Jakarta pada periode September 2019 hanya sebanyak 362,30 ribu orang atau sebesar 3,42 persen.