TRIBUNJAKARTA.COM, BARRU - Minta tolong untuk menghapus aplikasi di ponselnya jadi modus jitu oknum Kadishub Barru, Sulawesi Selatan berinisial AT untuk lecehkan para bawahannya di ruang kerjanya.
Hal itu terungkap dari pengakuan salah satu wanita yang mengaku menajadi korban pelecehan oknum Kadishub terduga cabul itu.
Wanita berinisial ST ini merupakan pegawai staf honorer di Dishub Barru.
"Modusnya pimpinan kami sering memanggil masuk ruangannya untuk dibantu menghapus beberapa aplikasi di smartphonenya," ujar ST kepada Tribuntimur, Selasa (20/4/2021).
Pada saat itulah, oknum Kadishub itu disebutkan korban melakukan aksinya.
"Dengan gaya yang terkesan bersikap gemas dan secara refleks mendaratkan ciumannya ke pipi saya," bebernya.
Baca juga: Firasat Raffi Ahmad Jika Nagita Slavina Bakal Hamil Sebelum Ramadan, Akui Janggalnya Sikap Rafathar
Dia mengaku sudah tiga kali diperlakukan tidak senonoh oleh atasannya itu.
"Perlakuan pejabat ini bukan hanya satu kali," imbuhnya.
Sejak saya menjadi tenaga honorer di sana, kata dia, pimpinannya itu sudah tiga kali melakukan tindakan tidak senonoh ini.
Dia mengungkapkan, setelah menceritakan hal tersebut kepada staf honorer lainnya, ternyata ada beberapa temannya juga mengalami hal yang sama.
Baca juga: Mendengar Pengalaman Anggi, Stuntwoman di Industri Film Tanah Air: Sang Penantang Adegan Bahaya
Baca juga: Pernikahan Anak jadi Heboh: Ayahnya yang Dikira Sudah Wafat Tiba-tiba Datang, Ibu Sudah Kawin Lagi
Baca juga: Terlalu, Dua PNS Digerebek Pesta Sabu dan Ekstasi di Bulan Ramadan, Kini DItahan dan Bakal Dipecat
"Ternyata setelah perilaku pejabat ini kuceritakan ke beberapa teman yang lain yang juga tenaga honorer, mereka juga mengaku pernah mau dipegang tangannya.
Tetapi ketika itu mereka melakukan perlawanan," jelasnya.
Selain itu, ST menceritakan bahwa atasannya tersebut juga kerap melakukan tindakan asusila meremas bokong staf honorernya.
Maka dari itu, staf honorer tersebut melaporkan masalahnya ke atasannya, yaitu Sekda Barru.
Pada peristiwa ini, ada 4 orang yang diduga menjadi korban tindakan asusila ini.
Tindakan asusila ini, sudah dilaporkan ke Polres Barru.
Dikonfirmasi, Kapolres Barru, AKBP Liliek Tribhawono Iryanto, mengatakan kasus dugaan pelanggaran asusila ini masih dalam tahap klarifikasi.
"Kasus tersebut masih dalam tahap klarifasi untuk mengetahui kebenarannya.
Karena ini masih bersifat aduan," kata Liliek.
"Terduga pelaku bersama korban masih dalam tahap pemeriksaan," ucap Kapolres.
"Kita tetap lakukan pemeriksaan sesuai prosedur," ujarnya.
Baru Satu Korban yang Melapor ke Polisi
Hingga saat ini baru satu korban tindakan asusila Kepala Dishub Barru yang telah melapor ke Polres Barru.
Hal tersebut diungkapkan Sekertaris 1 DPD Bain HAM RI Parepare, Arni kepada Tribuntimur.com, Selasa (20/4/2021).
Sementara yang telah mengadu langsung ke kantor DPD Badan Advokasi Investigasi dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Bain HAM RI) Parepare, sebanyak empat orang.
Ketiga rekannya yang juga mendapatkan perlakuan sama juga akan melapor ke pihak kepolisian.
"Saya sebagai tim pendampingan tetap mencari keadilan.
Karena tentu korban terdampak beban pesikis," ujarnya.
Baca juga: Pacar Mau Tarawih Malah Dicabuli di Rumsong, Ternyata Pelaku Lagi Bucin: Saya Tak Mau Dia Pergi
Baca juga: Keluhan Alat Vital Sakit Bongkar Aksi Pria Cabuli Bocah Saat Bermain dengan Anaknya
Baca juga: Mau Dibonceng Setelah Beli Mi Instan, Ibu Muda Malah Dibawa ke Gubuk Tengah Sawah Lalu Dirudapaksa
Saat ini, keempat korban berusaha menenangkan hati dan pikirannya setelah diperlakukan tidak senonoh.
Ketiga korban ini juga masih mengumpulkan bukti-bukti lain yang lebih akurat lagi.
"Ketiga temannya ini belum melaporkan bukan berarti buktinya tidak cukup, tapi masih dalam tahap pendalaman bukti," ucap dia.
Bukti yang ada sekarang yaitu pengakuan langsung dari korban, pengakuan dari saksi, dan pengakuan dari pelaku sendiri.
"Bukti itu ada, kalau nantinya diminta maka akan kita keluarkan.
Tapi untuk saat ini kita simpan dulu bukti ini," tuturnya.
Keempat korban tindakan asusila ini merupakan tenaga honorer di Kantor Dinas Perhubungan Barru.
Kadishub Barru diduga kerap melakukan pelanggaran asusila dengan cara memegang bagian bokong stafnya.
Sementara Kapolres Barru, AKBP Liliek Tribhawono Iryanto mengatakan, saat ini sementara dilakukan pemeriksaan terhadap AT.
"Kasus tersebut masih dalam tahap klarifasi untuk mengetahui kebenarannya," ujar Liliek Tribhawono Iryanto.
"Awalnya kita dapat informasi ini dari media sosial dan kita langsung lakukan klarifikasi," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Topik Kadishub Barru Diperiksa Polisi