"Mungkin anak-anak sudah mengerti. Insya Allah anak saya tegar," kata dia.
Eli hanya bisa menunggu perkembangan terbaru KRI Nanggala-402 dari posko crisis center Komandan Armada II (Koarmada) Surabaya.
Baca juga: Anak Bocahnya Sering Bertengkar, Orangtuanya Malah Ikutan Ribut, Suami Tewas Istrinya Sekarat
"Ada grup WA. Saya mendapat perkembangan terbaru dari grup itu setiap hari," tambahnya.
Sementara itu Eli mengaku mendapat kabar bahwa KRI Nanggala-402 hilang kontak pada Rabu (21/4/2021).
Eli sudah beberapa kali mencoba menghubungi sang suami yang berada di dalam kapal selam tersebut.
Baca juga: Pisah Ranjang Sementara Usai Atta Halilintar Covid-19, Aurel Rela Pakai APD Demi Temui Suami
Diwartakan sebelumnya KRI Nanggala-402 telah dinyatakan tenggelam atau isyarat subsunk di perairan laut utara Bali, pada Sabtu (24/4/2021) sore.
Tenggelamnya KRI Nanggala-402 diawali ketika kapal selam buatan Jerman ini mengikuti latihan penembakan senjata strategis TNI AL 2021, Sesuai rencana, kapal selam ini hendak melakukan latihan tembak torpedo kepala perang, pada Rabu (22/4/2021) dini hari.
Kepala Staf TNI AL Laksamana Yudo Margono menjelaskan, latihan dimulai sekitar 02.30 Wita.
Baca juga: Wali Kota Jakarta Timur Tingkatkan Pencegahan Tawuran Warga di Bulan Ramadan, Begini Caranya
"Sesuai prosedur, pukul 02.30 sudah dilakukan isyarat terbit yakni mulai latihan," kataya saat konferensi pers di Bali, pada Kamis.
Lalu pada 03.00 Wita, kapal buatan Jerman ini izin menyelam pada kedalaman 13 meter untuk persiapan menembak torpedo.
Sesuai prosedur dalam penembakan tersebut kapal selam didampingi sea rider penjejak yang di dalamnya ada Kopaska.
Nantinya jika torpedo meluncur, maka sea rider akan mengikuti.
Baca juga: Istri Awak KRI Nanggala-402 Berharap Ada Kabar Baik, Doakan Suami Ditemukan: Allah Selalu Melindungi
Saat itu, geladak haluan dan conning tower masih terlihat oleh tim penjejak dalam jarak 50 meter.
Sekitar 03.30 Wita, KRI lain yang terlibat latihan memeriksa torpedo warning dan dalam hal ini unsur lain sudah persiapan torpedo meluncur.
Namun sekitar 03.46 Wita, sea rider memonitor periskop dan lampu pengenal dari KRI Nanggala-402 perlahan mulai menyelam dan tak terlihat.