TRIBUNJAKARTA.COM - Adam Ibrahim (44) telah ditetapkan sebagai tersangka yang merekayasa isu babi ngepet di Bedahan, Sawangan, Depok.
Penetapan tersangka ini bermula dari hebohnya penangkapan babi ngepet di kawasan tersebut.
Kapolres Metro Depok Kombes Imran Edwin Siregar memastikan, kabar penangkapan babi ngepet itu hanyalah rekayasa semata.
"Semuanya yang sudah viral tiga hari sebelumnya adalah hoaks. Itu berita bohong," papar Imran pada Kamis (29/4).
Berdasarkan pemeriksaan, Adam Ibrahim diketahui seorang tokoh masyarakat. Ia disebut memiliki majelis taklim.
"Tapi (disebut, red) tokoh juga tak terlalu terkenal," aku Imran.
Imran menjelaskan, rekayasa isu babi ngepet ini ternyata telah direncanakan sejak lama.
Baca juga: Catat 5 Amalan yang Dianjurkan saat Malam Takbiran Idul Fitri, Jangan Sampai Terlewat
"Adanya cerita masyarakat yang merasa kehilangan uang, ada Rp1 juta, Rp2 juta. Mereka mengarang cerita dari kehilangan itu di bulan Maret, jadi ada kurang lebih 1 bulan," tegas Imran.
Polisi menilai, rekayasa ini dilakukan Adam agar dirinya lebih terpandang sebagai tokoh kampung.
"Tujuannya supaya lebih terkenal di kampung," aku Imran.
Untuk menyempurnakan rencananya, Adam membeli seekor anak babi Rp900 ribu melalui toko daring. Ia bahkan diduga melibatkan 7 orang lainnya dalam rencana tersebut.
Baca juga: Putri Delina Pindah dari Rumah Sule, Akui Tak Enak Melakukan Hal Ini di Kediaman Ayahnya: Privasi
Akibat perbuatannya, saat ini Adam Ibrahim dijerat dengan Pasal 10 ayat 1 atau 2 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.
Atas hal ini, Adam terancam 10 tahun bui.
Terancam 10 tahun bui, Adam Ibrahim meminta maaf kepada publik atas perbuatannya. Ia mengaku saat itu gelap mata.
"Saya mohon maaf sebesar-besarnya. Kejadian pada hari Selasa yang viral itu, babi ngepet adalah berita haoks, berita yang kami rekayasa," terang Adam Ibrahim.
Ia pun juga meminta maaf kepada warga Bedahan, Depok, Jawa Barat karena kehebohan yang dibuatnya.
Baca juga: SIASAT Licik Wanita di Sumenep Habisi Bocah 4 Tahun, Dendam Asmara Suami Selingkuh dengan Ibu Korban
"Saya mohon maaf sebesar-besarnya terutama untuk warga Bedahan dan seluruh warga Indonesia. Ini bukan pengalihan isu ataupun apapun itu," aku Adam Ibrahim.
Adam menyatakan, rekayasa ini berasal dari idenya.
"Saya khilaf, saya lemah. Iman saya turun sebagai manusia, setan masuk ke dalam diri saya sehingga saya punya satu pikiran yang sangat jahat dan sangat tak masuk akal," imbuh Adam Ibrahim.
Adam menegaskan, ia awalnya merekayasa isu babi ngepet untuk menyelesaikan persoalan hilangnya uang warga secara misterius.
“Sebab laporan (uang) yang hilang, sehingga timbul lah di hati dan pikiran saya agar hal tersebut cepat selesai permasalahan yang ada di tempat kami,” jelas Adam Ibrahim.
Baca juga: Derai Air Mata Istri Serda Pandu Baru Nikah 2 Bulan, Kenang Komunikasi Terakhir dengan Suami
Meski demikian, Adam juga memiliki niat agar dirinya menjadi terkenal.
“Tapi akhirnya semua berjalan dalam keadaan yang salah sangat fatal," aku Adam Ibrahim. (*)
(tribunjakarta nia/dwi putra)