Keberadaan kader millenial ini bukan hanya dari sisi jumlah, tetapi mereka akan membawa paradigma baru dalam kancah politik mendatang.
Berdirinya Partai Ummat
Sejumlah fakta dari berdirinya Partai Ummat dilatarbelakangi oleh keretakan di tubuh PAN setelah kongres V PAN pada Februari 2020.
Kongres yang diwarnai kericuhan itu menetapkan Zilkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN.
Saat itu Amien Rais mendukung Mulfachri Harahap dalam pemilihan Ketum PAN namun kalah.
Amien Rais menganggap Zulkifli Hasan keliru karena membawa PAN merapat ke koalisi pemerintah.
Merespons hasil kongres, Amien Rais dan anaknya, Hanafi Rais mengundurkan diri dari PAN.
Beberapa bulan setelah Kongres V PAN tersebut, mantan ketua MPR itu berniat untuk mendirikan partai baru pada September 2020, karena prihatin atas kondisi Indonesia.
Baca juga: Survei Elektabilitas Partai Politik: PDIP & Golkar Unggul, PSI Salip PAN dan PPP
Amien Rais kemudian mengumumkan partai baru yang didirikannya bernama Partai Ummat pada 1 Oktober 2020.
Dalam kepengurusan Partai Ummat, Amien Rais menjabat sebagai Ketua Majelis Syuro Partai.
Nama MS Kaban juga tercatat dalam kepengurusan partai sebagai Wakil Ketua I, Habib Thalib Segaf Adjufri menjadi Wakil Ketua II dan Ansufri Idrus Sambo sebagai Sekretaris.
Di DPP Partai Ummat, Ridho Rahmadi yang tak lain menantu Amien Rais ditunjuk sebagai Ketua Umum.
Kemunculan Partai Ummat Berdampak Positif Bagi PAN
Di sisi lain, munculnya Partai Ummat dinilai juga memberikan pengaruh yang positif bagi internal PAN.
"Munculnya Partai Ummat yang merupakan pecahan dari PAN, sebenarnya memberikan efek positif untuk PAN, yaitu menjadikan PAN semakin solid dan terkonsolidasi dengan sendirinya," tegas Bambang.