Sate Ayam Beracun

Hampir Jadi Korban Sate Beracun Sianida, Aiptu Tomi Baru Pecahkan Kasus Ini hingga Dipuji Atasan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nani, pengirim sate beracun sempat kunjungi orangtuanya di Majalengka. Begini sifat aslinya.

TRIBUNJAKARTA.COM - Penyidik Satreskrim Polresta Yogyakarta Aiptu Tomi nyaris kehilangan nyawanya akibat ulah seorang gadis muda, bernama Nani Apriliani Nurjaman alias NA (25).

Nani diketahui mengirimkan paket sate ayam yang telah dicampur kalium sianida (KCN) untuk Aiptu Tomi melalui pengemudi ojek online (ojol), Bandiman.

TONTON JUGA

Namun nahas putra Bandiman, Naba Faiz Prasetya (10) yang justru menjadi korban sate beracun itu.

Dikutip TribunJakarta.com dari TribunJogja, Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Purwadi Wahyu Anggoro membenarkan jika Aiptu Tomi merupakan penyidik di jajaran Satreskrim Polresta Yogyakarta.

Purwadi enggan menanggapi terlalu mendalam atas terungkapnya kasus upaya pembunuhan terhadap salah satu penyidik dijajarannya itu.

Dirinya mengakui belum mencermati secara rinci kasus yang sedang ditangani oleh Polres Bantul tersebut.

Namun dia tidak mengelak jika salah satu penyidiknya bernama Aiptu Tomi baru saja terancam lantaran menjadi sasaran atas upaya pembunuhan berencana menggunakan racun.

Baca juga: Pengirim Sate Beracun Ditangkap di Rumahnya, Plastik Pembungkus dan Bentuk Lontong Jadi Petunjuk

TONTON JUGA

"Wah belum bisa komen. Harus didudukkan dulu tergantung motifnya. Pribadi atau dinas, klo pribadi kami tidak bisa ikut campur. Klo dinas pasti sudah ada SOP nya," katanya, dihubungi Tribun Jogja, Senin (3/5/2021).

Ia menambahkan, selama ini Tomi dikenal baik dan rajin di lingkungan Polresta Yogyakarta.

Bahkan Aiptu Tomi baru-baru ini berhasil mengungkap kasus sindikat pencurian sepeda motor (Curanmor) asal Lampung pada Minggu (25/4/2021) lalu.

"Bagus, rajin. Kemarin juga baru ungkap kasus kriminal. Tanggal berapa itu ya, yang dirilis kemarin. Itu kan T ikut mengejar," tambah Purwadi.

Baca juga: Viral Video Wanita Muda Pengirim Sate Beracun Ditangkap, Rambut Lurus dan Tumbuhnya Tinggi Semampai

Purwadi enggan berspekulasi bahwa upaya pembunuhan terhadap salah satu penyidiknya itu atas dasar teror, yang muncul dari beberapa kasus yang ditangani oleh Aiptu Tomi selama ini.

"Saya belum baca hasil riksanya. Semua kemungkinan bisa. Kalau hasil riksanya karena ini (motif dendam mantan kekasih) ya sudah," pungkasnya.

Kehebatan Aiptu Tomi juga diungkap oleh Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja kepada Tribunjogja.com, Minggu (2/5/2021).

Baca juga: Tak Cuma Nonton, Terkuak Peran Ibu di Bengkalis saat Balitanya Disiksa Selingkuhan hingga Tewas

TONTON JUGA

"Betul, yang bersangkutan adalah penyidik senior di Reskrim Polresta Yogyakarta, pangkatnya Aiptu," jelasnya.

Timbul mengatakan ratusan kasus kriminal pernah ditangani.

Saat ditanya terkait kasus kriminal paling krusial yang pernah ditangani oleh Aiptu Tomi, Timbul belum memastikan lebih lanjut.

"Belum tahu pasti kalau itu, banyak ya," kata Timbul.

Baca juga: Viral Video Pemuda Lupa Pernah Beli Mobil Tunai Rp 1,2 Miliar, Ngaku Baru Ingat Pas Diantar ke Rumah

Penelusuran Tribun Jogja,  Aiptu Tomi pernah mendapatkan penghargaan dari Polda DIY pada 2017 silam sebagai penyidik terbaik.

Timbul pun membenarkan adanya informasi tersebut dan menegaskan bahwa Aiptu Tomi memang penyidik senior dengan kinerja yang baik.

"Ya karena sudah senior di reskrim Polresta, artinya memang bisa bekerja," terang dia.

Namun demikian, Timbul belum memastikam sudah berapa lama Aiptu Tomi bertugas sebagai penyidik di Satreskrim Polresta Yogyakarta.

"Kalau itu belum tahu pasti, yang jelas dia sudah senior," tegasnya.

Bandiman memperlihatkan foto anaknya yang meninggal usai menyantap paket sate misterius, Senin (26/4/2021) (TRIBUNJOGJA.COM/Miftahul Huda)

Baca juga: Nissa Sabyan Akui Nangis di Video Klip Sapu Jagat Meresapi Lirik, Ayus Sontak Memotong Ungkap Fakta

Menurut Timbul, selama mengabdi di jajaran Satreskrim Polresta Yogyakarta, Aiptu Tomi dikenal ramah dan baik kepada siapa pun.

Ia cukup terkejut lantaran ada seseorang yang mengirim paket sate beracun ke rumahnya.

"Dia dikenal ramah, dan biasa-biasa saja dengan rekan-rekan di Polresta.

"Kalau untuk alasan mengapa dikirimi sate beracun ya itu kewenangan penyidik yang menangani," pungkasnya.

]Kronologi

Dikutip TribunJakarta.com dari TribunJogja Bandiman yang merupakan pengemudi ojek online (Ojol) mendapatkan sate tersebut dari customernya.

Pria yang akrab disapa Bandi itu menjelaskan, kronologi awal kejadian menyedihkan tersebut.

Bandi mengaku kala itu dirinya habis istirahat dan seusai menunaikan Salat Ashar di sebuah masjid di Kota Yogyakarta.

Tiba-tiba Bandi dihampiri oleh perempuan tak dikenal.

Ia dimintai tolong untuk mengantarkan sebuah paket berisi sate bakar ke wilayah Kasihan, Kabupaten Bantul.

Baca juga: Tiba-tiba Hentikan Peserta Lomba saat Nyanyi di Acara Live, Iis Dahlia: Mau Kayak Nissa Sabyan?

TONTON JUGA

"Waktu saya siap-siap jalan, tiba-tiba ada perempuan menghampiri saya. Dia minta tolong antarkan paket ke daerah Kasihan ke Pak Tomy. Saya bilang, pakai aplikasi saja. Terus mbaknya alasannya gak ada aplikasi Ojol," jelasnya.

Sore itu juga Bandi bergegas menuju rumah penerima paket yang berada di daerah Kasihan, Kabupaten Bantul.

"Dia minta offline, ya saya antarkan ke penerima tersebut. Perempuan itu berpesan, pengirim atas nama pak Hamid," ungkap dia.

Baca juga: Jasad Gadis Berlumur Cat Ditemukan di Tempat Sampah Perumahan, Kekejaman Pemuda di Gambir Terkuak

Sesampainya di rumah tujuan penerima paket, Bandi lalu menelepon ke nomor kontak bernama Tomy yang diberikan oleh perempuan yang ia temui di masjid.

Telepon Bandi pun direspon oleh Tomy.

Namun terjadi proses konfirmasi yang cukup lama karena keluarga Tomy merasa tidak memesan makanan apa pun pada hari itu.

"Saya tanya, lah ini paket sudah sampai alamatnya bener, nomornya bener kok ndak diterima. Terus bapaknya bilang, udah dibawa kamu saja pak, buat buka puasa," terang dia.

Baca juga: Gerak-gerik Aneh Sebelum Munculnya Hewan Diduga Babi Ngepet, Terkuak Syarat Buat Menangkapnya

Setelah pemilik rumah enggan menerima paket kiriman misterius itu, Bandi kemudian pulang menuju rumah dengan membawa satu paket sate bakar.

Sesampainya di rumah, istrinya bernama Titik Rini dan NFP kemudian membuka paket sate bakar yang dibawa oleh Bandiman.

Bandiman, beserta istri dan NFP kemudian memakan sate tersebut.

Tak berselang lama, NFP yang memakan begitu lahap mengeluhkan rasa sate yang pahit.

"Pak pahit," ucap NFP.

Baca juga: Nomor Ponsel Wagub DKI Diretas dan Digunakan untuk Penipuan

Bandiman mengatakan bocah kelas IV sekolah dasar (SD) Muhamadiyah IV Karangkajen itu kemudian langsung muntah-muntah.

"Pas saya makan itu gak apa-apa. Ternyata racunnya itu ditaruh dibumbunya. Anak saya bilang bumbunya pahit. Dia lalu ke dapur dan sudah muntah-muntah. Istri juga muntah-muntah. Pas tak pastikan anak saya sudah tidak sadarkan diri," jelasnya.

Karena panik Bandi kemudian membawa putranya ke rumah sakit terdekat.

Sayangnya, NFP sudah tak tertolong lagi.

Baca juga: Pengemudi Avanza Tabrak Separator Busway di Pulogadung, Satu Orang Dilarikan ke RS

"Sudah meninggal pas perjalanan ke rumah sakit. Tapi hasil pemeriksaan di laboratorium itu katanya racunnya lebih kuat dari racun pupuk pertanian," pungkasnya. (*)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul TARGET Paket Sate Bakar Dicampur Potas Polisi Berpangkat Aiptu, Penyidik Senior dan BREAKING NEWS : Pengirim Paket Sate Misterius di Bantul Terkuak

Berita Terkini