Ia mengaku sempat tak tega ketika Indah Diani berteriak minta tolong karena sangat kepanasan ketika api membakar sekujur tubuhnya.
DB berniat memadamkan api yang membakar tubuh Indah Diani dengan cara memeluk.
DB juga merasa kepanasan sehingga melepaskan pelukan dan melarikan diri.
"Iya saya tak tega ia bilang 'panas, panas'. Maka saya peluk, tapi saya kepanasan dan melarikan diri," kata DB di halaman Mapolres Cianjur, Selasa (11/5/2021).
DB lalu melarikan diri ke kawasan hutan Ciwidey dan tak keluar dari sana selama delapan hari hingga akhirnya Reskrim Polsek Cidaun dan Polres Cianjur menjemputnya di sebuah rumah di sana.
Suruh Anak Kecil Beli BBM dan Korek
Dede alias Bentar (32), warga Cidaun, Cianjur, yang tega membakar kekasihnya sendiri, tak henti menangis ketika Kapolres Cianjur AKBP M Rifai mengumumkan bahwa korban Indah Diani (22) meninggal dunia pada tengah malam tadi.
Kapolres mengatakan, korban menderita luka bakar 60 persen di tubuhnya dan rencananya akan dilakukan operasi pada hari ini.
"Saya menyesal, Pak. Kami berencana menikah. Saya cemburu mengetahui isi chatting handphone-nya hingga saya gelap mata," kata DB saat menggelar konferensi pers di Mapolres Cianjur, Selasa (11/5/2021).
DB mengatakan, ia sempat menyuruh anak kecil untuk membeli pertalite menggunakan jeriken kecil dan korek apinya.
Pertalite tersebut dibeli di pom mini terdekat.
Barang bukti berupa jeriken kecil, pemantik, dan handphone yang terjatuh menjadi petunjuk pihak kepolisian untuk mengungkap kasus.
"Kami sebelumnya memang bertengkar hebat," kata tersangka sambil menangis.
Akibat kasus pembakaran oleh pacar sendiri, Indah Daniarti dikabarkan meninggal dunia setelah lebih dari sepekan menjalani perawatan intensif di RSHS Bandung.
Penjelasan RS