Ramadan 2021

Larang Takbiran Keliling, Polisi Siapkan Titik Filter di Sudirman-Thamrin hingga Crowd Free Night

Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Suasana malam takbiran di Bundaran Hotel Indonesia, Kamis (14/6/2018) malam.

TRIBUNJAKARTA.COM, SEMANGGI - Sederet langkah antisipasi disiapkan pihak kepolisian untuk mencegah mobilitas warga menyambut Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, untuk mencegah kegiatan takbiran keliling, pihaknya akan melakukan filterisasi di sejumlah kawasan di Jakarta, termasuk di Jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin.

"Kami sudah siapkan titik filterisasi terutama di kawasan Sudirman dan MH Thamrin dan seputar Monas, termasuk di lima wilayah di DKI Jakarta (Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara). Mereka mempunyai titik filterisasi untuk pelaksanaan takbir keliling," kata Sambodo, Selasa (11/5/2021).

Filterasi adalah penjagaan polisi di setiap perempatan di kawasan yang telah ditentukan.

Warga yang melakukan takbir keliling akan dicegat dan dipulangkan.

Menurut Sambodo, filterisasi dilakukan mulai pukul 18.00 WIB.

Jika dibutuhkan, crowd free night juga akan dilaksanakan.

Baca juga: Hasil Sidang Isbat: Kementerian Agama Tetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1442 H Hari Kamis 13 Mei 2021

"Kalau memang situasi dibutuhkan, artinya situasional, maka bisa saja pada pukul tertentu apakah 22.00 WIB hingga 23.00 WIB malah kita laksanakan crowd free night seperti pada saat laksanakan malam Tahun Baru," kata Sambodo.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin sebelumnya mengatakan, pihaknya telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 7 Tahin 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Shalat Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah/2021 di Saat Pandemi Covid-19.

Melalui SE tersebut, Kemenag melarang pelaksanaan takbiran keliling pada malam Idul Fitri.

"Takbir keliling sama sekali tak diperkenankan. Kami sudah membuat SE serta sudah sampaikan ke seluruh Indonesia. Baik mepada kepala kantor Kemenag kabupaten/kota serta penyuluh, penghulu di seluruh Indonesia," ujar Kamaruddin dikutip dari tayangan di YouTube Pusdalops BNPB, Senin.

Meski demikian, kegiatan takbiran di masjid atau mushala masih diperkenankan tetapi terbatas.

"Kami sampaikan takbiran dimungkinkan untuk dilaksanakan pada saat malam takbiran. Tetapi, hanya 10 persen dari kapasitas masjid dan mushala," ucap Kamaruddin.

Kegiatan takbiran juga dapat disiarkan secara virtual dari masjid dan mushala sesuai ketersediaan perangkat telekomunikasi di masjid dan mushala.

Bacaan takbir Idulfitri

Berikut ini bacaan takbir yang dapat diucapkan sebelum Salat Idul Fitri.

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenang) RI telah menetapkan 1 Syawal 1442 Hijriyah jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021.

Artinya, lusa, umat Islam dapat melaksanakan ibadah sholat Idul Fitri 1442 H.

Dikutip dari Buku Panduan Muslimah oleh Ust. M. Syukron Maksum, ada beberapa hal yang diSunahkan sebelum sholat Id, termasuk membaca takbir.

Selain itu, mandi dan berhias, serta makan terlebih dahulu.

Baca juga: Pakar Astronomi Kementerian Agama Sebut Hilal Awal Syawal 1442 H Belum Tampak di Indonesia

Hal-hal yang disunahkan sebelum sholat Id:

- Mandi dan berhias.

Memakai sebaik-baik pakaian yang dimiliki, kemudian bisa memakai wangi-wangian.

- Sebelum shalat Idul Fitri diSunahkan untuk makan terlebih dahulu.

Sementara itu, shalat Idul Adha tidak demikian.

- Jalan yang dilewati saat berangkat shalat Id dengan jalan saat pulang, diSunahkan untuk berlainan.

- Takbiran atau membaca takbir

Bacaan takbir:

اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ.

"Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallahu wallaahu akbar, Allaahu akbar walillaahil hamd." 3x

Artinya:

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan bagi Allah-lah segala puji.

Sementara itu, ada pula bacaan takbir yang lebih panjang lagi:

مُخْلِصِينَ لَهُ الدينَ وَلَوْ كَرِهَ الكافِرُون، لا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الأحْزَابَ وَحْدَهُ، لا إِلهَ إِلاَّ اللّه واللَّهُ أكْبَرُ

“Allahu akbar kabira, wal hamdulillahi katsira, wa subhanallahi bukrataw wa ashila, la ilaha illallah, wa la na’budu iyyahu mukhlisina lahud din, wa law karihal kafirun, la ilaha illlallah wahdah, shadaqa wa’dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzab wahdah, la ilaha illallah wallahu akbar”

Artinya:

Ya Allah, Engkauhlah Tuhanku, tiada Tuhan melainkan Engkau, Engkaulah yang menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu dan aku berada dalam ketentuan dan janji-Mu sedapat yang aku lakukan. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan apa yang telah aku lakukan, aku mengakui kenikmatan-kenikmatan-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku, dan aku pun mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah aku, Ya Allah, akrena sesungguhkanya tiada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau.

Warga mengikuti Salat Idul Fitri 1441 H di Masjid Al Istiqomah, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (24/5/2020). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Adapun sebagai informasi, berikut ini niat dan tata cara salat Idul Fitri, dikutip dari Buku Panduan Muslimah oleh Ust. M. Syukron Maksum:

Niat Sholat Idul Fitri

Niat Sholat Idul Fitri

اُصَلِّى سُنَّةً عِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى

"Ushalli sunnatan li ‘idil fithri rak ‘ataini lillahi ta’alaa"

Artinya:

Aku niat shalat sunah Idul Fitri dua rakaat karena Allah Ta'ala.

Untuk rakaat pertama, setelah takbiratul ihram dan membaca doa iftitah 7 kali takbir.

Setiap selesai sekali takbir disunahkan membaca,

Subhaanallaahi walhamdu lillahi wa laa ilaaha illallahu wallahu akbar

"Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar."

Setelah melakukan 7 kali takbir, bacaan shalat lainnya.

Diutamakan surat yang dibaca setelah bacaan Al Fatihah, dalam rakaat pertama adalah Surat Qaf atau Surat Al A'laa.

Baca juga: Dua Tahun Tak Bertemu, Viral Momen Pelukan Erat Anak Berikan Kejutan Sang Ibu Saat Pulang Kampung

Sementara itu, rakaat kedua, takbir yang dilakukan pada rakaat pertama diulangi lagi.

Meski demikian, jumlah takbirnya sebanyak 5 kali.

Setelah itu, shalat berjalan seperti biasanya.

Surat yang dibaca setelah Al Fatihah, diutamakan Surat Al Ghasyiyah.

Setelah shalat dua rakaat, maka dilanjutan dua Khotbah.

Untuk Khotbah yang pertama takbir dibaca 9 kali dan Khotbah yang kedua bacaan takbir dibaca 7 kali.

Pembacaan takbir dilakukan secara beruntun.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Takbir Keliling Dilarang, Akan Ada Filterisasi di Sudirman-Thamrin Mulai 18.00 WIB" (*)

Berita Terkini