Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Warga sekitar Bandara Soekarno-Hatta yang tidak melaksanakan mudik mendapatkan paket sembako dari PT Angkasa Pura II, Senin (10/5/2021).
Seperti yang diterima Lidya, ibu dua orang anak ini sudah dua kali lebaran tidak bisa mudik ke kampung halamannya di Lampung.
Pandemi Covid-19 menjadi biang keladinya.
"Ini sudah jadi tahun kedua lebaran enggak pulang ke Lampung, di sana ada orang tua saya. Ya sudah saya memilih lebaran di rumah saja, sama suami dan anak," cerita Lidya.
Namun, warga Kampung Rawalini, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang ini mengaku ada hikmahnya tidak jadi mudik.
Lidya dan keluarga mendapatkan dua paket sembako lengkap dari PT Angkasa Pura II.
"Alhamdulillah, buat memenuhi kebutuhan lebaran," sambung Lidya.
Baca juga: Skill Komedi Sapri Pantun, Berawal dari Curi Ilmu di Kantor Manajemen Cagur 27 Tahun Silam
Baca juga: Sinopsis Drama Korea Terbaru Doom At Your Service, Mulai Dirilis Hari Ini
Baca juga: Jadwal Manga One Piece Chapter 1013, Big Mom Membawa Otama ke Panggung Utama
Sementara, Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II, Wiweko Probojakti mengatakan, ada 300 paket sembako yang dibagikan di kampung tersebut.
"Terutama bagi masyarakat yang tidak mudik, karena kan memang dilarang kembali di tahun ini," jelas Wiweko.
Menurutnya, bila ditarik mundur selama setahun, PT Angkasa Pura II sudah menggelontorkan dana bantuan sosial di masa pandemi Covid-19 sebesar Rp 11 miliar.
Terutama bagi setiap masyrakat yang bertempat tinggal di sekitar 19 bandar udara yang dikelolanya.
"Salah satunya dalam rangkaian hari ini, yang mana kita berikan bantuan sembako sebenyak 300 paket," terangnya usai memberikan bantuan di Kampung Airport Rawalini, Desa Teluk Naga, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang.
Pemberian ini pun akan terus dilakukan terutama pada pemukiman yang ada disekitar bandara di bawah PT Angkasa Pura II.
"Komitmen bantuan lingkungan kepada pemukiman yang ada disekitar bandara akan terus berjalan karena itu diamanatkan oleh Kementerian BUMN dan tanggung jawab sosial AP II, meskipun diketahui saat ini traffic penumpang dan pesawat masih belum stabil," tutup Wiweko.