Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengantisipasi warga pendatang yang biasanya berbondong-bondong ke ibu kota setelah hari raya Lebaran.
Sebab, perekonomian di Jakarta belum sepenuhnya pulih imbas pandemi Covid-19 yang sudah melanda sejak setahun terakhir.
Ia pun khawatir, para pendatang baru ini bakal menjadi beban bagi pemerintah daerah ke depannya.
“Karena ekonomi belum kembali normal, secara otomatis lapangan pekerjaan kita masih terbatas. Jangan memindahkan warga dari kampung ke Jakarta,” ucapnya, Minggu (16/5/2021).
Fenomena warga dari daerah berbondong-bondong datang ke Jakarta memang seolah sudah menjadi tradisi.
Umumnya mereka nekat datang ke ibu kota untuk mengadu nasib mencari pekerjaan yang lebih layak di Jakarta.
Namun, Gembong menilai, fenomena bisa menjadi masalah baru lantaran perekonomian di Jakarta belum sepenuhnya pulih.
“Intinya itu, ini perlu diantisipasi sejak dini agar di kemudian hari tidak menimbulkan persoalan di Jakarta,” ujarnya saat dihubungi.
Data dari Dinas Ketenagakerjaan, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta, tingkat pengangguran di ibu kota saat ini mencapai 8,5 persen.
Gembong khawatir, datangnya para pendatang baru ini bisa meningkatkan angka pengangguran di ibu kota.
Untuk itu, ia meminta Pemprov DKI selektif dalam memberikan izin tinggal kepada warga pendatang.
“Perlu ada yang menjamin yang bersangkutan ke Jakarta, sehingga tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari,” kata dia.
Baca juga: Tiba di Jakarta, Belasan Pemudik Menjalani Swab Test di Klinik Polsek Pulogadung
Baca juga: Polres Metro Depok Siagakan Lima Pos Penyekatan Arus Mudik yang Berlakukan Rapid Tes Antigen
Baca juga: Sebanyak 141 Pemudik Dites Swab Antigen di Pos Pam Bitung Tangerang
Tak hanya menyebabkan angka pengangguran naik, kehadiran para pendatang baru ini pun bisa memicu meningkatkan angka kriminalitas di DKI.
“Kalau yang bersangkutan tidak punya keahlian masuk ke Jakarta, bertempur di Jakarta yang begini liar, malah nanti menjadi tindak kriminal. Karena ini yang bikin kami khawatir,” tuturnya.