TRIBUNJAKARTA.COM - Kebablasan bunuh Pekerja Seks Komersial (PSK) yang disewanya, pelaku berinisial AA (23) ternyata sangat ketakutan hingga langsung kabur meninggalkan jasad yang dibiarkan tanpa busana.
Hal itu dituturkan AA, satpam bank yang dibekuk lantaran membunuh PSK berinisial IW di sebuah Hotel, di Menteng Jakarta Pusat saat dirilis di Polres Metro Jakarta Pusat, Minggu (30/5/2021).
Sambil tertunduk lesu, pelaku yang diberikan kesempatan berbicara oleh polisi mengaku baru pertama kali melakukan pembunuhan.
Karenanya, dia begitu ketakutan setelah mengetahui korbannya tewas akibat perbuatannya.
Tak terpikirkan olehnya untuk kembali menikmati jasad korban untuk kepuasan seksualnya seperti saat dia janjian dengan korban.
AA memilih langsung korban sendirian di kamar Hotel Dreamtell di kawasan Menteng, Jakarta Pusat yang disewanya.
Baca juga: Habisi Nyawa Wanita Tanpa Busana di Hotel di Menteng. Satpam Bank Menunduk Lesu: Saya Menyesal Pak
"Engga pak, saya langsung kabur, karena saya takut," jawab AA saat ditanya apakah dirinya sempat memerkosa korban setelah menjadi mayat.
AA sendiri mengaku hanya sekali berhubungan badan dengan korban sesuai kesepakatan antara keduanya.
Korban yang merupakan PSK online memasang tarif Rp 500 ribu untuk sekali kencan dengan kesepakatan pembayaran di akhir setelah berhubungan badan.
Sementara pelaku saat itu hanya membawa uang Rp 250 ribu sehingga muncul niat jahatnya untuk menguras harta korban yang berujung pada kasus pembunuhan.
Baca juga: Kecanduan Judi Online Jadi Sebab Satpam Nekat Bunuh Perempuan Open BO Saat Berkencan di Hotel
Baca juga: Satpam Bank Bunuh Wanita Telanjang di Menteng, di hari yang Sama Pelaku Ternyata Targetkan 4 Orang
Baca juga: Berhubungan Badan Sebelum Bunuh Wanita di Hotel di Menteng, Satpam Bank Tertunduk Berikan Pengakuan
Alasan pelaku memilih membunuh korban karena agar tak terjadi keributan dan dia lebih leluasa untuk menguras harta wanita malam itu.
"Saya main (berhubungan badan) dan setelah saya mau keluar mani saya, saya kepikiran kalau saya mau ambil barang pasti akan terjadi keributan.
Lalu setelah itu saya kepikiran langsung membunuhnya supaya tidak ketahuan apa rencana saya," tuturnya.
Kini, ibarat nasi telah menjadi bubur, AA hanya bisa menyesali perbuatannya dan menjalani sisa hidupnya dalam kurun waktu cukup lama dari dalam penjara.
"Saya sangat menyesali semuanya pak," akunya.