TRIBUNJAKARTA.COM - Penenemuan mayat bayi perempuan di semak-semak lahan kosong menggemparkan warga Kelurahan Bintara Jaya, Kecamatan Bekasi Barat, Selasa (8/6/2021).
Diwartakan TribunJakarta.com, mayat bayi malang tak berdosa itu pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang hendak memancing.
TONTON JUGA
Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari mengatakan di lahan kosong tersebut memang terdapat sebuah kubangan.
"Kejadian kemarin sekira pukul 15.00 WIB, ada warga ingin memancing, jadi di lahan kosong itu ada kubangan memang biasa warga mencari ikan," kata Erna, Rabu (9/6/2021).
Erna menjelaskan di tubuh bayi mungil masih terdapat tali pusar.
"Bayi yang sudah meninggal ditemukan dalam keadaan masih ada tali pusarnya, kemungkinan baru saja dilahirkan," jelas Erna.
Ketua RT 04 RW 01 Bintara Jaya, Nasrudin menjelaskan polisi berhasil mengidentifikasi pelaku pembuangan mayat bayi setelah melihat bercak darah.
Bercak darah tersebut mengarah ke rumah milik warga pendatang yang lokasinya hanya 50 meter saja dari tempat pembuangan bayi.
Baca juga: Fadli Zon Pajang Foto Tangannya Digenggam Soeharto, Sudjiwo Tedjo: Tak Perlu Ahli untuk Memaknainya
TONTON JUGA
Nasrudin mengatakan penghuni rumah tersebut baru dua bulan tinggal di wilayahnya.
"Rumahnya (tersangka) masih di lingkungan situ (dekat lokasi pembuangan bayi), dia warga baru tidak pernah lapor ke RT," ucapnya.
Setelah diinterogasi dua pelaku pembuangan bayi yang mendiami rumah tersebut ternyata memiliki hubungan darah yakni kakak dan adik.
Bayi tersebut diduga merupakan hasil hubungan sedarah.
Baca juga: Viral Video Cewek Nangis di Bandara, Jual Motor NMAX Milik Ayah Demi Ketemu Kenalannya di Free Fire
”Kakaknya yang perempuan, umurnya sekitar 20 tahunan. Adiknya laki-laki, umurnya mungkin 18 tahunan,” ujarnya.
Mereka berdua kini telah diamankan di Mapolres Metro Kota Bekasi. Lokasi semak-semak tersebut kini telah diberi garis polisi.
"Kasus ini masih didalami petugas kepolisian,” kata Nasrudin.
Sementara itu, Erna Ruswing Andari belum menjelaskan secara detail terkait dugaan hubungan sedarah antara kakak beradik pelaku pembuangan bayi.
Baca juga: Ramalan Zodiak Keuangan Kamis 10 Juni 2021, 5 Zodiak Bakal Mendapatkan Uang Kaget Hari Ini
"Sekarang kami sedang menangani kasus ini, tersangkanya memang kita sudah amankan tapi masih kita dalami," terang Erna.
Pura-pura Temukan Bayi, Skenario Wanita di Blitar Tutupi Kehamilan Selama 9 Bulan Berakhir Sia-sia
Seorang wanita di Blitar pura-pura mengaku menemukan bayi kepada orangtuanya di pekarangan belakang rumah.
mati-matian membuat skenario demi menutupi kehamilannya dari orangtua.
Namun malang, wanita berinisial AZ (22) asal Desa Ngoran, Kecamatan Nglegok, Kota Blitar, Jawa Timur itu malah terjebak dalam skenario yang dibuatnya sendiri.
Selama 9 bulan AZ mati-matian menutupi kehamilannya dari orangtuanya.
Hal ini sengaja dilakukan karena dia hamil di luar nikah.
Masalah muncul ketika dia harus melahirkan seorang diri di rumah.
Dia kebingungan menyimpan darah dagingnya agar tidak ketahuan orangtuanya.
Akhirnya, dia pun membuat skenario tentang penemuan bayi yang malah membuatnya blunder dan harus berurusan dengan polisi.
Baca juga: Inilah Pelaku Cabul ke Jemaah Wanita di Musala: Kabur Tanpa Celana, Ngakunya Pusing
Mulanya, AZ mengaku menemukan sosok bayi di pekarangan belakang rumah Mujiono, warga Desa Ngoran.
Penemuan bayi tersebut dalam kondisi telanjang dan hanya dibungkus daun pisang.
Salah satu warga Desa Ngoran, Hariyanto mengatakan bayi perempuan itu pertama kali ditemukan oleh anaknya, AZ.
Baca juga: Pria di Pamulang Terpengaruh Obat Vitalitas, Ancam Adik Ipar Pakai Golok Agar Mau Berhubungan Intim
Baca juga: Hadiah Juara Liga Champions: Thomas Tuchel Dapat Perpanjangan Kontrak 2 Tahun dari Chelsea
Baca juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 17 Dibuka Hari Ini, Pastikan 7 Syarat Ini Terpenuhi
Saat sedang mandi, AZ mengaku mendengar suara tangisan bayi di pekarangan belakang rumah.
Rumah Hariyanto bersebelahan dengan rumah Mujiono. Mujiono merupakan kakak Hariyanto.
"Saya sedang tidur, dibangunkan istri saya, langsung diajak ke belakang, ternyata ada bayi di pekarangan belakang rumah kakak saya. Yang pertama tahu anak saya. Anak saya dengan bayi nangis saat mandi," kata Hariyanto.
Hariyanto segera melaporkan penemuan bayi perempuan itu ke perangkat desa.
Lalu, perangkat desa memanggil bidan setempat untuk merawat bayi tersebut.
Selanjutnya, kasus penemuan bayi dilaporkan ke Polsek Nglegok.
"Bayinya langsung dibawa ke bidan desa untuk mendapat perawatan," ujarnya.
Baca juga: Kabulkan Banding Jokowi, PTTUN Sebut Keputusan Pemecatan Eks Komisioner KPAI Sitti Hikmawatty Sah
Bidan Desa Ngoran, Wasiat mengatakan saat ditemukan kondisi bayi sehat.
Bayi perempuan itu memliki berat 2,3 kilogram dan panjang 44 cm.
"Kondisi tali pusar sudah dipotong, tapi pendek. Perkiraan bayi itu baru dilahirkan satu jam sebelum ditemukan warga," kata Wasiati.
Dikatakannya, saat ini, oleh pihak desa bayi perempuan itu dibawa ke Puskesmas Nglegok untuk perawatan.
"Di Puskesmas, bayinya sudah diberi imunisasi dan vitamin. Besok rencananya akan dicek darah di laboratorium," ujarnya.
Terungkap saat Diperiksa Polisi
Kapolsek Ngelok, AKP Lahuri mengatakan masih menyelidiki kasus penemuan bayi perempuan itu.
Polisi sudah meminta keterangan sejumlah saksi terkait kasus penemuan bayi.
"Kami sudah cek ke TKP dan melihat kondisi bayi. Kami masih menyelidiki kasusnya," kata Lahuri.
Hasil penyelidikan ini lalu mengungkap jika ibu bayi malang itu ternyata adalah orang yang kali pertama menemukannya, yakni AZ.
Hal ini diketahui dari dari hasil pemeriksaan saksi-saksi.
"Unit PPA Polres Blitar Kota meminta keterangan kepada saksi yang pertama kali menemukan bayi. Saat dimintai keterangan, dia mengaku sebagai ibu dari bayi itu," ujar Lahuri.
Baca juga: Pengembang Grand Kota Bintang Bekasi Diminta Segera Lakukan Pengembalian Alih Fungsi Sungai
Ngaku Takut
Lahuri mengatakan saat ini ibu bayi, AZ (22) dan bayinya masih menjalani perawatan di Puskesmas Nglegok.
"Ibu dan bayinya masih dirawat di Puskesmas," ujarnya.
Dikatakannya, dari hasil pemeriksaan sementara, AZ tega membuang bayinya sendiri yang baru dilahirkan karena takut dengan orang tuanya.
Sebab, AZ hamil sebelum menikah.
"Bapaknya (bayi) gak ada, (dia) takut sama orang tuanya. Pengakuannya melahirkan di rumah," katanya.
Sesuai informasi, kata Lahuri, orang tuanya tidak tahu kalau AZ hamil.
Tapi, menurutnya, polisi masih mendalami kasus tersebut.
"Kalau informasinya, orang tuanya tidak tahu anaknya hamil. Tapi masih didalami oleh Unit PPA," ujarnya.
Polsek Nglegok melimpahkan penanganan kasus penemuan bayi di pekarangan belakang rumah warga Desa Ngoran ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Blitar Kota.
"Kasusnya kami limpahkan ke Unit PPA Polres Blitar Kota," kata Kapolsek Nglegok, AKP Lahuri, Sabtu (5/6/2021).
(TribunJakarta/Surya/Muji Lestari)