Tabungan Sudah Habis tapi Malah Ditolak Keluarga Pacar, Alasan Pria Siram Air Keras ke Wajah Guru TK

Editor: Elga H Putra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

S (34) tersangka penganiayaan dengan air keras terhadap guru TK di Kabupaten OKUT menjalani pemeriksaan di Mapolda Sumsel, Selasa (15/6/2021)

TRIBUNJAKARTA.COM - Di saat uang tabungannya sudah habis untuk sang kekasih tapi nyatanya malah ditolak keluarga pacarnya menjadi alasan pria menyiram air keras ke wajah guru TK.

Itulah yang menjadi alasan dari S (34), pelaku yang menyiram air keras kepada sang kekasih, MH (27).

Hal tersebut dikatakan S yang kini sudah dibekuk aparat Polda Sumatera Selatan.

Pria 34 tahun itu tampak tenang menyatakan alasannya tersebut sewaktu dihadirkan di Polda Sumsel.

"Niat saya cuma mau melukainya saja," kata S saat dihadirkan dalam rilis di Mapolda Sumsel, Selasa (17/6/2021).

S bercerita dirinya sudah berpacaran selama enam bulan dengan korban yang merupakan guru TK.

Baca juga: Foto dan Video Vulgar Gadis 14 Tahun Disebar, Pelakunya Sang Mantan Kesal Korban Punya Pacar Baru

Kemudian korban meminta agar ia segera menemui keluarganya untuk menyatakan keseriusannya.

Namun, saat menemui keluarga korban, S mendapat penolakan bahkan penghinaan.

Penolakan itu dikarenakan S hanya bekerja serabutan dan berstatus residivis kasus penggelapan dan baru keluar penjara pada 2020 lalu.

"Kakaknya sampai menghina saya dengan kata-kata kasar, ya saya balik hina juga dia. Jadi kami sempat cekcok waktu itu, saya tidak terima dihina," terang S.

Baca juga: Dua Wanita Berjibaku hingga Saling Jambak Di Rumah Makan, Infonya Gara-gara Pelakor Cari Masalah

Baca juga: Menerka Calon Asisten Angelo Alessio di Persija, 2 Nama Masuk Kandidat: Ada Pelatih Fisik Juventus

Baca juga: Rizieq Akui Sering Lontarkan Kata Kasar, Eks Pimpinan FPI Minta JPU Tidak Baper: Itu Biasa di Sidang

Tak hanya itu, korban juga menolak S dengan alasan yang tak ia pahami.
Padahal, ia merasa sudah banyak berkorban untuk MH.

"Uang tabungan saya habis-habisan untuk dia, tapi ujung-ujungnya dia buat saya sakit hati."

"Dia banyak janji, ngajak nikah terus nyuruh bilang ke keluarganya, kalaupun tidak direstui, dia ngajak kabur. Tapi kenyataannya tidak begitu," papar S.

Hingga akhirnya terjadilah penyiraman air keras yang dilakukan S kepada kekasihnya itu di TK tempat korban mengajar di Desa Sumber Jaya Belitang II, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan pada Senin 31 Mei 2021.

Baca juga: Pelarian Penyiram Air Keras ke Guru TK Berakhir, Saling Bantah Pelaku dan Korban Soal Kisah Cinta

Baca juga: Cinta Ditolak Air Keras Bertindak buat Wajah Bu Guru Sampai Nyaris Rusak

Pengakuan Korban

Pengakuan pelaku tersebut berbeda dengan pengakuan versi korban.

Korban membantah jika memiliki hubungan khusus dengan S.

Termasuk terkait pengakuan tersangka yang mengatakan sudah kenal enam bulan.

MH mengaku mereka baru saling kenal sekira tiga bulan.

"Saya tidak tahu dia mikirnya seperti apa. Cuma intinya selama mengenal dia orangnya temperamen. Wajar saya mikir, kalau sama dia bagaimana ke depannya nanti," kata MH.

Selama mengenal S, MH mengaku kerap mendapat ancaman dari tersangka yang terus menyatakan cinta.

Bahkan, MH juga telah melakukan berbagai cara untuk menolak korban.

"Dia sering ngancam, tapi yang paling sering dia bilang mau buat saya gila," ujar korban.

Hingga akhirnya, S nekat mendatangi rumah keluarga MH untuk meminangnya dan sontak hal itu membuat MH terkejut.

MH juga membantah pengakuan tersangka yang berujar kedatangan itu dikarenakan permintaan MH.

"Wajar saya kaget, tiba-tiba dia datang ke rumah terus menemui keluarga saya. Baru kenal beberapa hari kok sudah mau ngelamar."

"Terus saya bilang kita kan masih temenan, saya juga belum ngomong ke keluarga, tapi dia marah dan di depan rumah langsung robek-robek uang," kata MH.

Atas apa yang diterimanya, MH yang mengalami luka serius di mata imbas perbuatan pelaku berharap agar S dihukum seberat mungkin.

Meli Handayani S.Pd. AUD, guru TK di Kabupaten OKU Timur jadi korban penyiraman cuka parah atau air keras. (SRIPOKU.COM/Edo Pramadi)

Motif Sebenarnya

Pelaku yang sempat buron akhirnya ditangkap Unit IV Subdit III Jantanras Polda Sumsel di tempat persembunyianya di Banyuwangi, Jawa Timur.

Melansir dari TribunSumsel.com, Kasubdit Jatanras Polda Sumsel, Kompol Christhoper Panjaitan mengatakan, rasa sakit hati karena cintanya ditolak menjadi dasar tindakan tersangka menyiramkan air keras ke korban.

"Pelaku ini mempunyai rasa cinta pada korban namun tidak diterima oleh korban."

"Termasuk keluarga korban juga tidak merestuinya karena tersangka ini seorang pengangguran dan residivis kasus penggelapan," ujar Christhopher, Selasa (15/6/2021).

Baca juga: Disiram Air Keras saat COD Make Up, Siswi Ini Dapat Pesan Berantai di FB: Dendam Saya Sudah Terbalas

Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Penyiraman Air Keras ke Bocah 16 Tahun di Tangerang, Disiram Orang Misterius

Dikatakannya, pelaku sudah merencanakan aksi penyerangan tersebut sejak satu hari sebelum waktu eksekusi.

Dengan membawa air keras di dalam sebuah botol air mineral, tersangka menemui korban yang saat itu sedang bekerja.

Namun, belum sempat dilemparkan, botol berisi air keras itu mencair dengan sendirinya hingga membasahi lantai.

Korban yang melihat ada air tumpah kemudian bergegas untuk mengambil alat pel guna membersihkannya.

Nahasnya belum sempat dibersihkan, tersangka malah menggunakan sapu tangan untuk membersihkan air keras itu.

"Sapu tangan yang sudah dibasahi air keras itu kemudian langsung disapukan tersangka ke mata korban hingga mengalami luka."

"Setelah itu tersangka langsung kabur hingga akhirnya ditangkap di Banyuwangi," ucap Christopher.

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Pengakuan Meli Guru TK di OKU Timur Disiram Air Keras: 'Dia Sering Mengancam Mau Buat Saya Gila'

Berita Terkini