Antisipasi Virus Corona di DKI

Kasus Covid-19 Kian Melonjak, Kenali Gejala Virus Corona Varian Delta Serta Bedanya dengan Flu Biasa

Editor: Muji Lestari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi virus corona. Covid-19 varian Delta kini telah memasuki beberapa wilayah di Indonesia, kenali ciri-ciri dan gejalanya.

3. Gastrointestinal: Sakit kepala, kehilangan penciuman, kehilangan nafsu makan, diare, sakit tenggorokan, nyeri dada, tidak ada batuk.

4. Kluster parah dengan kelelahan: Sakit kepala, kehilangan penciuman, batuk, demam, suara serak, nyeri dada, kelelahan.

5. Kluster yang lebih parah, dengan kebingungan: Sakit kepala, kehilangan penciuman, kehilangan nafsu makan, batuk, demam, suara serak, sakit tenggorokan, nyeri dada, kelelahan, kebingungan, nyeri otot.

6. Kluster yang sangat parah, perut dan pernapasan: Sakit kepala, kehilangan penciuman, kehilangan nafsu makan, batuk, demam, suara serak, sakit tenggorokan, nyeri dada, kelelahan, kebingungan, nyeri otot, sesak napas, diare, sakit perut.

Baca juga: Melihat Suasana Vaksinasi Massal 8.000 Peserta di Stadion Patriot Bekasi

Apa yang harus dilakukan jika terinfeksi varian Delta?

Menurut Dr. Ashish Jha, dekan Brown University School of Public Health, ada lima hal yang harus dilakukan untuk menghadapi varian Delta.

1. Segera dapatkan vaksinasi Covid-19

Jha dengan tegas memperingatkan, varian delta bisa menjadi ancaman, terutama bagi mereka yang belum divaksinasi, termasuk anak-anak.

"Jadi varian Delta sejauh ini merupakan varian virus yang paling menular, yang pernah kita lihat di seluruh pandemi," kata Dr. Jha.

"Ini adalah virus yang sangat, sangat menular. Kabar baiknya, data menunjukkan bahwa, jika Anda telah divaksinasi penuh, Anda bisa terlindungi. Tetapi banyak orang dewasa yang belum divaksin, apalagi anak-anak. Untuk menghadapi varian delta ini, perlu lebih banyak orang yang divaksinasi,” jelasnya.

Jadi, jika Anda telah mendapat kesempatan untuk divaksinasi Covid-19, jangan menundanya dan jangan memilih vaksin. Kecuali, ada indikasi kondisi kesehatan yang tak memungkinkan untuk divaksin.

2. Koordinasi global untuk menghadapi pandemi global

Jha menyebut ada banyak hal yang telah dipelajari tentang pandemi ini dan bagaimana cara mencegahnya.

Dari pandemi ini, ia belajar bahwa vaksin bisa dikembangkan dengan cepat, jika komunitas ilmiah memikirkannya dan bekerja sama.

Sayangnya, keadilan untuk mendapatkan vaksin tampaknya belum dirasakan di seluruh bagian dunia.

Halaman
1234

Berita Terkini