Lompat dari Flyover Ahmad Yani, Sopir Bajaj Tinggalkan Wasiat Permintaan Maaf ke Orangtua

Penulis: Bima Putra
Editor: Erik Sinaga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PAD (26) yang melakukan percobaan bunuh diri dengan cara melompat dari Flyover Jenderal Ahmad Yani di Matraman, Jakarta Timur, Minggu (4/7/2021

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, MATRAMAN - Motif pemuda berinisial PAD (26) melakukan percobaan bunuh diri dengan melompat dari Flyover Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur masih jadi tanda tanya.

Meski dalam surat wasiatnya PAD yang melompat pada Minggu (4/7/2021) sekira pukul 17.00 WIB menyampaikan permintaan maaf kepada kedua orangtuanya karena kerap berbuat salah.

Yodi, rekan korban mengatakan sepengetahuannya PAD yang berprofesi sebagai sopir Bajaj itu tidak memiliki riwayat gangguan jiwa dan tak sedang dirundung masalah berat.

"Selama ini enggak ada masalah, orangnya juga rajin. Makannya saya enggak menyangka. Cuman memang sudah tiga hari ini dia enggak setor hasil tarikan Bajaj dan cicilan handphone," kata Yodi di Jakarta Timur, Minggu (4/7/2021).

Baca juga: Dendam Pernah Dihina buat Pemuda Bunuh Tetangganya, Pelaku Minta Diantar Kakak ke Kantor Polisi

Hanya saja dia menduga tunggakan cicilan Bajaj dan handphone tersebut bukan jadi penyebab utama PAD yang tercatat warga Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat nekat berupaya bunuh diri.

Alasannya selama ini PAD dikenal sebagai sosok yang tekun dalam bekerja sehingga mendapat kepercayaan menjadi sopir dengan Bajaj pinjaman dan handphone dengan sistem kredit.

Surat wasiat yang ditulis PAD (26) pada secarik karton berisikan permintaan maaf untuk kedua orangtuanya di Matraman, Jakarta Timur, Minggu (4/7/2021) (TribunJakarta/Bima Putra)

"Dia orangnya rajin, mau bekerja. Makannya kita sayang dan percaya untuk kasih pinjam Bajaj dan kasih kredit handphone. Walaupun dia sudah enggak tinggal orangtuanya, anak jalanan lah," ujarnya.

Perihal alasan PAD tidak tinggal bersama kedua orangtuanya, Yodi menuturkan tak mengetahui pasti karena selama ini korban tidak banyak menceritakan masalah pribadi terkait keluarga.

Baca juga: Polisi Segera Bertindak Cegah Warga yang Mencoba Bunuh Diri Saat Isolasi Mandiri

Yodi dan sejumlah rekan PAD yang datang ke Pos Polisi Sub Sektor Utan​ Kayu, Polsek Matraman menuturkan mereka berharap kedua orangtua PAD masih mau menerima rekannya tinggal bersama.

"Rencananya habis ini mau dibawa ke rumah orangtua dulu. Mudah-mudahan dia masih diterima, kalau enggak diterima ya kita bawa ke pos (tempat nongkrong) dulu. Sekalin mau selesain masalah Bajaj dan kredit handphone," tuturnya.

Dalam pucuk surat wasiatnya PAD menuliskan "Untuk mamah dan papah maafin aku ya, selama hidup enggak pernah jadi anak yang membanggakan. Aku udah capek hidup kayak gini, cuman nyusahin dan bikin dosa terus," kata PAD.

"Mamah sama papah jangan sedih ya, jaga diri baik-baik, jaga kesehatan. Selamat tinggal, sampai ketemu di alam nanti, kita bakalan kumpul lagi. Bajaj aku parkir di depan Masjid Al-Furqon pinggir kali," lanjut PAD.

Indra (25), saksi mata mengatakan personel Satlantas dan Polsek Matraman sempat berupaya meneriaki PDA agar menjauh dari tepi Flyover Jalan Jenderal Ahmad Yani, nahas upaya gagal.

"Awalnya dia diri di pinggir Flyover sambil melihat ke bawah, sempat ditegor sama Polisi biar menjauh tapi enggak mau. Tapi tiba-tiba dia lompat," kata Indra.

Baca juga: Tanggapan Polisi Terkait Maraknya Kasus Bunuh Diri di Apartemen Kalibata City

Halaman
12

Berita Terkini