Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Polisi lalu lintas menutup akses jalan menuju Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Sabtu (24/7/2021).
Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Lilik Sumardi, mengatakan penutupan jalan ini guna mengantisipasi massa yang dikabarkan bakal berunjuk rasa menuju Istana Negara.
Lilik menyebut, penutupan jalan ini meliputi Jalan Medan Merdeka Barat, Medan Merdeka Timur, dan kawasan Harmoni.
"Penutupan jalan sudah kami lakukan sejak 20.00 WIB menggunakan road barrier dan kawat berduri," kata Lilik, saat dikonfirmasi, Sabtu (24/7/2021).
Lilik menjelaskan, pemasangan kawat berduri akan diperbanyak jika massa aksi datang berjumlah 500-an.
"Jika tiga ratusan orang kami tidak pasang kawat berduri," kata Lilik.
Lilik mengatakan, seruan aksi yang dikabarkan bakal turun ke jalan menuju Istana Negara ini tidak ada izin.
Baca juga: Sanksi Pidana Bagi Pelanggar Prokes Diperlukan, Wagub DKI: Memang Perlu Upaya Ekstra
Sebab, aparat melarang keras unjuk rasa selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.
Lilik mengimbau masyarakat agar di rumah dan tidak terprovokasi ajakan unjuk rasa yang tersebar melalui pamflet di media sosial.
"Tolong masyarakat jangan terprovokasi karena kita ini sedang berjuang melawan Covid-19," imbau Lilik.
"Pelan-pelan semoga angka Covid-19 di Jakarta ini berkurang," lanjutnya.
Diketahui, pamflet berisi ajakan oknum ojek online (ojol) untuk berunjuk rasa di Istana Negara, Jakarta Pusat, viral pada media sosial.
Dalam pamflet tersebut, seluruh elemen masyarakat diajak turun ke jalan pada Sabtu (24/7/2021) besok.
Menanggapi hal ini, Ketua Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun menegaskan bukan pihaknya yang membuat pamflet.