"Kita bangun dua tenda agar setiap pengungsi bisa lebah aman, karena kita tahu saat ini kondisi pandemi semua harus tetap memperhatikan protokol kesehatan," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga medirikan dapur umum untuk memasok kebutuhan pangan para pengungsi selama masa pengungsian.
Baca juga: PPKM Level 4 di Jakarta Berakhir Besok, Kasus Covid-19 Terus Menurun: Bakal Diperpanjang Lagi?
"Kita siapkan logistik pangan, sudah dikirim dari BPBD makanan siap saji, makanan balita juga kuta suplai," jelasnya.
Api merambat begitu cepat
Bangunan semi permamen rata dengan tanah akibat kebakaran yang terjadi di permukiman pemulung, Jalan Prof. Moh. Yamin, Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Sabtu (31/7/2021) malam.
Bau gosong terasa menyengat ketika TribunJakarta.com melihat langsung lokasi kebakaran pada, Minggu (1/8/2021).
Kebakaran hebat telah meluluhlantakkan puluhan bidang rumah, sekaligus tempat penyimpanan barang rongsok hasil mulung warga pemukiman setempat.
Tanah tempat berpijak telah menumpuk puing bekas bangunan, pecahan asbes, kayu gosong, serta gundukan plastik yang melebur usai terpanggang semalaman.
Sejauh mata memandang, hanya ada puluhan warga sibuk mengorek-ngorek tumpukan puing. Mereka berharap, masih ada sedikit barang bekas yang bernilai.
"Masing-masing yang punya lahan ngumpulin sisa-sisa aja, besi, asbes kan masih bisa dijual lagi," kata Eko Heru (36) korban kebakaran.
Heru sudah tinggal sekitar kurang lebih dua tahun di komplek pemulung, Jalan Prof. M. Yamin, Bekasi Timur.
Di sana, dia tinggal bersama penyewa lahan bernama Pak Leno. Sosok Pak Leno bisa dibilang pengepul barang bekas, ia memiliki sekitar 10 anak buah salah satunya Eko.
Baca juga: Kebakaran di Kalideres Menyebabkan Kerugian Rp 1,7 Miliar
Menurut Eko, di tempat tinggalnya ada sekitar lima sampai enam orang seperti Pak Leno. Tiap pengepul kurang lebih memiliki sekitar 10 orang anak buah bahkan lebih.
"Kalau saya anak buah, tiap hari nyari barang bekas kaya botol aqua, besi bekas, plastik, kardus, saya tinggal di sini juga bareng-bareng sama anak buah yang lain," jelasnya.
Kebakaran semalam, Eko dan istrinya baru tiba mencari barang bekas. Dia kaget ketika api sudah terlihat dari bagian belakang lapak tempat tinggalnya.