Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - EO, wanita perawat karena menyuntik vaksin Covid-19 kosong di Pluit, menangis sesenggukan di Mapolres Metro Jakarta Utara.
Kini, EO sudah ditetapkan sebagai tersangka, karena dianggap lalai sebagai vaksinator.
Saat dihadirkan dalam eskpose perkara di Mapolres Metro Jakarta Utara, EO yang berkemeja putih senada dengan maskernya, terus-terusan menunduk.
Wanita berambut panjang itu tak kuasa menatap kamera awak media.
Saat itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menjabarkan keterangan persnya terkait kasus ini.
Baca juga: Viral Kasus Suntik Vaksin Covid-19 Kosong di Jakarta Utara, Polisi Tetapkan Perawat Jadi Tersangka
Selepas Yusri memberikan penjelasan, EO dipersilakan menyampaikan sepatah dua patah kata.
Perawat dari salah satu rumah sakit di Jakarta ini memulai kesempatan berbicaranya dengan tangisan.
Ia sesenggukan sambil meminta maaf ke beberapa pihak.
Mulai dari peserta vaksin yang disuntiknya sampai seluruh masyarakat Indonesia.
"Saya meminta maaf, terlebih terutama kepada orangtua dan anak yang saya telah vaksin," kata EO di Mapolres Metro Jakarta Utara, Selasa (10/8/2021).
"Saya juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah keresahan oleh kejadian ini," ucapnya.
EO mengaku tak memiliki niat apapun di balik tindakannya menyuntik vaksin kosong terhadap peserta vaksinasi.
Baca juga: Viral di Medsos Diduga Suntik Vaksin Kosong di Jakarta Utara, Wagub DKI: Itu Bukan Program Pemprov
Ia mengaku hanya ingin menjadi relawan dalam rangka penanganan Covid-19.
"Saya mohon maaf sebesar-besarnya, saya tidak ada niat apapun. Saya murni hanya ingin membantu menjadi relawan memberikan vaksin," kata dia.