Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, TEBET - Pemerintah, telah melakukan ujicoba impementasi penerapan protokol kesehatan pada pembukaan mal di Jakarta saat perpanjangan PPKM Level 4 ini.
Meski sudah mulai dibuka, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menjabarkan, masyarakat tidak bisa sembarangan datang dan berkunjung ke mal.
Sebab, saat ini mal hanya diperuntukan bagi masyarakat yang benar-benar dalam keadaan sehat. Hal ini kata Lutfi bisa dibuktikan dengan syarat menunjukan bukti vaksinasi, atau tes antigen atau PCR.
"Ketika kita masuk, hanya bisa masuk dengan QR code yang sifatnya digital. Diperiksa, jadi mesti mengadakan vaksin dua kali, antigen dan atau PCR. Artinya semua orang yang masuk pusat perbelanjaan ini adalah orang yang sehat," kata Lutfi saat meninjau impementasi penerapan protokol kesehatan, di Mal Kota Kasablanka, Selasa (10/8/2021).
Setiap pengunjung yang datang, wajib sudah melakukan vaksinasi Covid-19.
Data tersebut, akan diverifikasi hanya melalui aplikasi PeduliLindungi dengan melakukan scan QR Code yang sudah dipasang di setiap akses masuk.
Sementara bagi orang dengan penyakit komorbid, saat ini Lutfi menegaskan belum diperkenankan untuk masuk ke area mal.
Baca juga: Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi: Mal Dibuka Untuk Orang Berbelanja, Bukan Entertainment
Baca juga: Hari Pertama Mal di Jakarta Buka, Mendag & Menkes Tinjau Protokol Kesehatan di Mal Kota Kasablanka
Adapun selama diberlakukannya SOP ini, Lutfi mengatakan bahsa operasional mal hanya berlaku untuk kegiatan berbelanja saja dan bukan untuk hiburan.
"Ini ada macam-macam SOP nya. Komorbid, ibu hamil, sementara ini gak boleh. Tapi karena kita mau semuanya berdasarkan digital, jadi gak boleh. Nanti kedepan kita cari jalannya, dan kita juga harus training dulu yang menjaga di luar. Gimana membaca QR code itu, atau kemudian gimana mengecek ke absahan dari tulisannya,"
"Musti ada yang tanggung jawab. Jadi semua asosiasi bertanggung jawab, dan semua pemilik mall bertanggung jawab. Gak boleh ada keramaian, memastikan penjagaan berjalan, ini bagian dari sukarela supaya kita bisa ikut mengamankan. Kita tak mau mal jadi sentral penularan. Pengawasan langsung ke asosiasi," imbuhnya. (*)